Jakarta (ANTARA News) - Sutradara "Surat dari Praha" Angga Dwimas Sasongko mengaku kesulitan mencari buku kumpulan cerpen karya Yusri Fajar ketika mengetahui cerpenis itu melayangkan dugaan plagiarisme kepada Visinema Pictures berdasarkan tulisan miliknya. 

"Kita obrak-abrik toko buku dan enggak ada, ketemunya di Kaskus," kata Angga di Jakarta, Senin. 

Menurut Angga, penerbit Aditya Media Publishing yang menerbitkan buku kumpulan cerpen "Surat dari Praha" mengatakan buku itu hanya dicetak sekali dan didistribusikan secara terbatas. 

"Bukan buku populer sehingga kami skip dan tidak tahu ada buku tersebut," ujar Angga. 

Penulis skenario "Surat dari Praha" Irfan Ramli menegaskan tidak pernah membaca buku Yusri Fajar sebelum menggarap skenario film yang tayang 28 Januari 2016 itu. 

"Saya belum permah baca sampai ada pemberitaan itu (tuduhan plagiarisme)," kata dia. 

Proses penggarapan skenario "Surat dari Praha" telah dimulai saat dia menulis film "Cahaya dari Timur". Selain itu, tema eksil 1965 yang disajikan "Surat dari Praha" bukanlah hal baru. 

"Film ini juga didasari keinginan mengapresiasi 20 berkarya Glenn Fredly," imbuh dia. 

Riset untuk skenario berdasarkan hasil wawancara langsung dengan para mantan mahasiswa ikatan dinas di Praha yang menolak Orde Baru sehingga kehilangan kewarganegaraan.


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016