Singapura (ANTARA News) - Harga minyak menghentikan kenaikannya di perdagangan Asia pada Senin, terpukul oleh penguatan mata uang Amerika Serikat yang membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal.

Pada pukul 06.20 GMT, patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 51 sen atau 1,52 persen menjadi 33,11 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent untuk penyerahan April, kontrak baru, diperdagangkan 59 sen atau 1,64 persen lebih rendah pada 35,40 dolar AS per barel.

Kontrak Maret berakhir pada Jumat di bawah skema direvisi di mana Brent sekarang berakhir pada setiap akhir bulan bukan setiap hari ke-15.

"Minyak telah menghentikan momentum bullish-nya dan sebagian besar alasannya berasal dari dolar yang relatif kuat setelah keputusan mengejutkan Jepang mengadopsi suku bunga negatif," kata analis Phillip Futures, Daniel Ang.

Greenback naik setelah bank sentral Jepang mengejutkan pasar Jumat lalu dengan keputusan mengadopsi kebijakan suku bunga di bawah nol untuk memacu pengucuran kredit perbankan dan menaikkan inflasi.

Karena minyak diperdagangkan dalam dolar AS, kenaikan greenback akan membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang unit yang lebih lemah, sehingga mengurangi permintaan dan menekan harga.

Harga minyak ditutup lebih tinggi minggu lalu, mengakhiri Januari bergejolak di mana harga anjlok ke posisi terendah 12-tahun dalam menghadapi kelebihan pasokan global.

Spekulasi bahwa Rusia dan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu untuk membahas pemotongan produksi minyak guna mendongkrak harga, telah mendukung sentimen pekan lalu.

Namun demikian, berita itu menarik skeptisisme bahwa pertemuan atau perjanjian tersebut akan memiliki dampak terbatas.

Ang mengatakan, kelebihan pasokan minyak mentah kemungkinan akan terus membatasi setiap kenaikan harga minyak.

"Saya pikir harga minyak tidak akan terus naik tanpa perubahan fundamental," kata dia kepada kantor berita AFP. (Uu.A026)        

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016