Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunggu hasil identifikasi Kementerian Kesehatan terkait virus Zika yang saat ini mewabah di Amerika Latin.

"Terkait virus Zika, kami tidak mengadakan suatu penelitian khusus, tapi saat ini kami masih menunggu pihak Kemenkes untuk mengidentifikasi itu sebagai virus, apakah memang dari nyamuk atau dari apa," kata Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Eng Eniya Listiana Dewi, di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu di sela acara "the Joint Coordinating Committee (JCC) for the SATREPS Project by Utilizing Diversity of Indonesia Bio-resources (SLeCAMA)" di kantor BPPT.

Untuk saat ini, ia mempunyai peta jalan yang lebih tepat dibandingkan meneliti virus Zika. Ia melakukan penanganan malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kami saat ini juga sudah punya vaksin untuk hepatitis dan DBD," ucap Eniya.

Kementerian Kesehatan menyatakan kiat PSN-3M bermanfaat guna mencegah penyebaran virus zika kendati penderita penyakit yang tersebar oleh gigitan nyamuk Aedes ini belum ditemukan di Indonesia.

Kiat-kiat itu diantaranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup tempat penampungan air dan melakukan daur ulang barang bekas (3M), seperti dilansir laman www.depkes.go.id, Senin (1/2).

Selain PSN-3M, perlu juga untuk melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menghindari kontak dengan nyamuk, menabur bubuk larvasida di penampungan air, menggunakan kelambu terutama saat tidur, serta menggunakan obat anti-nyamuk.

"Jentik juga harus diawasi agar tidak berkembang sesuai program Kemenkes yaitu Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam laman itu.

Bibit penyakit yang mewabah di kawasan Amerika Latin ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes dan dapat dalam jenis Aedes Aegypti untuk daerah tropis seperti Indonesia.

Terdapat juga spesies nyamuk Aedes lain seperti Aedes Africanus di Afrika dan juga Aedes Albopictus pada daerah lain. Nyamuk aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan.

Virus Zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. Gejala virus Zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan.

Pada beberapa kasus Zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi otoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama dua-tujuh hari.

Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus penyakit dari virus Zika adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guinea Prancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Kepulauan Yap.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016