Luas panen tanaman kedelai dari Januari sampai Desember 2015 mencapai 1.660 hektare, sedangkan pada 2014 periode yang sama seluas 1.562 hektare,"
Bantul (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat luas panen kedelai selama musim tanam tahun 2015 bertambah 98 hektare dibanding luas tanaman pangan itu pada 2014.

"Luas panen tanaman kedelai dari Januari sampai Desember 2015 mencapai 1.660 hektare, sedangkan pada 2014 periode yang sama seluas 1.562 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan di Bantul, Selasa.

Menurut dia, bertambahnya luas panen tanaman palawija di wilayah Bantul tersebut karena keberhasilan program optimalisasi lahan kedelai dengan pendampingan petugas penyuluh pertanian atau Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP).

Ia mengatakan, keberhasilan pendampingan itu juga dibuktikan dengan peningkatan rata-rata produktivitas panen kedelai dari sebanyak 16,01 kuintal per hektar pada 2014 menjadi rata-rata 16,77 kuintal per hektare.

"Produktivitas panen kedelai paling tinggi terjadi pada bulan September-Desember 2015 yang mencapai 20,45 kuintal per hektare dengan luas panen (selama dua bulan itu) seluas 433 hektare," kata Partogi.

Pihaknya juga mencatat kenaikan produksi kedelai dalam dua tahun terakhir tersebut yakni dari sebanyak 2.501 ton biji kering kedelai pada 2014 menjadi 2.785 ton biji kering kedelai sepanjang 2015.

"Kami terus mendorong perluasan tanaman kedelai di wilayah Bantul, dengan harapan produksi terus meningkat. Dan pada prognosa 2016 direncanakan luas panen bertambah menjadi 1.829 hektare," katanya.

Sementara itu, menurut dia, total lahan pertanian di wilayah Bantul saat ini mencapai seluas 15.170 hektare, dengan karakteristik lahan yang berbeda atau pola tanam padi-padi-padi, padi-padi-palawija dan padi dengan hortikultura dalam setahun.

"Untuk lahan yang 15 ribu hektare itu di musim tanam sekarang semua padi, musim tanam selanjutnya selain padi ada yang jagung dan kedelai, kemudian bawang merah dan sebagian tembakau," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016