New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Selasa (Rabu pagi WIB), jatuh bersama ekuitas Eropa, karena berlanjutnya penurunan harga minyak.

AFP melaporkan, Dow Jones Industrial Average kehilangan 295,64 poin (1,80 persen) menjadi ditutup pada 16.153,54.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 36,35 poin (1,87 persen) menjadi ditutup pada 1.903,03, sedangkan indeks Komposit Nasdaq merosot 103,42 poin (2,24 persen) menjadi 4.516,95.

Harga minyak memperpanjang penurunan tajam untuk hari kedua berturut-turut, dengan patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup di bawah 30 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 21 Januari.

Saham induk perusahaan Google, Alphabet, adalah pencetak kenaikan langka, meningkat 1,7 persen menyalip Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia setelah melaporkan kenaikan lima persen pada laba kuartal keempat menjadi 4,92 miliar dolar AS.

Penurunan harga minyak kembali mengambil korban. ExxonMobil turun 2,2 persen setelah melaporkan keuntungan kuartalannya di tingkat terendah sejak 2002 dan saham BP di AS jatuh 8,5 persen setelah melaporkan kerugian 6,5 miliar dolar AS untuk 2015.

Standard & Poors juga menurunkan peringkat kredit 10 perusahaan minyak dan mengumumkan peninjauan 10 perusahaan lain. Dua dari perusahaan yang diturunkan peringkatnya, Chevron dan Marathon Oil, sahamnya masing-masing turun 4,8 persen dan 10,3 persen .

Para investor menjual saham sektor perbankan, dengan Goldman Sachs kehilangan 5,0 persen, Bank of America turun 5,2 persen dan Citigroup turun 4,9 persen.

Mattel melonjak 13,8 persen setelah melaporkan laba bersih kuartal keempat 215,2 juta dolar AS, naik 10,8 persen dari tingkat tahun lalu dan lebih baik dari yang diharapkan. Penjualan Barbie naik satu persen.

Royal Caribbean Cruises tenggelam 15,2 persen setelah memproyeksikan laba 2016 sekitar 5,90-6,10 dolar AS per saham, di bawah 6,27 dolar AS yang diperkirakan oleh para analis. Perusahaan rivalnya, Karnaval turun 7,9 persen.

Dow Chemical melonjak 5,8 persen setelah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan dan mengumumkan bahwa kepala eksekutif Andrew Liveris akan meninggalkan perusahaan setelah perusahaan merger dengan DuPont.
(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016