Jenewa (ANTARA News) - Pertemuan yang dijadwalkan antara PBB dan kelompok oposisi utama Suriah pada Selasa siang (2/2) ditunda sampai waktu yang tak ditetapkan.

Oposisi menuduh aksi militer terakhir oleh Pemerintah Suriah dan Rusia sebagai ancaman terhadap pembicaraan perdamaian saat ini.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mulanya dijadwalkan bertemu dengan delegasi kelompok oposisi utama Suriah, Komite Perunding Tinggi (HNC), untuk kedua kali pada Selasa siang di Markas Besar PBB di Jenewa. Tapi pertemuan tersebut dibatalkan.

"Tak ada pertemuan tambahan yang berkaitan dengan pembicaraan antar-orang Suriah yang akan dilakukan hari ini," kata kantor Utusan Khusus PBB itu dalam satu pernyataan kepada media pada Selasa petang.

Bukannya memasuki kantor PBB Jenewa untuk pembicaraan pada hari itu, para pejabat HNC malah mengadakan jumpa pers pada Selasa sore di sebelah Palais des Nastions, demikian laporan Xinhua.

Mereka mengatakan, "Semalam dan hari ini kami menerima laporan mengenai peningkatan besar agresi militer rezim dan Rusia terhadap Aleppo dan Homs, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan prasaran penting. Kebanyakan sasarannya, seperti biasa, adalah warga sipil."

Mereka menyoroti pernyataan de Mistura kepada HNC bahwa Paragraf 12 dan 13 Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan akses tanpa halangan bagi bantuan kemanusiaan di seluruh Suriah serta penghentian serangan terhadap warga sipil dan sasaran sipil, tak bisa dirundingkan.

"Tindakan rezim dan Rusia sangat mengancam proses politik. Masyarakat internasional perlu melakukan tindakan segera, serius dan jelas untuk memastikan kredibilitas proses ini," kata delegasi oposisi tersebut.

Pembicaraan antara-orang Suriah yang diperantarai PBB pada Selasa berjuang bagi kelanjutannya di Jenewa, ketika wakil PBB bertemu lagi dengan delegasi pemerintah pada pagi harinya.

Setelah pertemuan itu, Duta Besar Suriah untuk PBB dan Kepala Delegasi Pemerintah Bashar Jaafari mengatakan pembicaraan saat ini yang berusaha menengahi perdamaian bagi negaranya yang dicabik pertempuran, masih berada pada tahap awal.

Pembicaraan tersebut macet sehari setelah pengumuman Utusan Khusus PBB bahwa pembicaraan antar-orang Suriah secara resmi dimulai, setelah pertemuannya sehari sebelumnya dengan oposisi.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016