Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta seluruh pemilik angkutan kota (angkot) dan mikrolet di ibukota untuk segera beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG).

"Sebetulnya sudah sejak lama saya meminta supaya semua angkot dan mikrolet melakukan konversi dari Bahan Bakar Minyak ke BBG. Sekarang saya perintahkan lagi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, konversi tersebut dilakukan menyusul rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan pasokan BBM jenis premium di ibukota.

"Oleh karena itu, sekarang ini yang masih jadi masalah adalah angkot dan mikrolet yang belum mau beralih menggunakan BBG. Padahal, saya sudah minta sejak tiga tahun lalu," ujar Ahok.

Dia menuturkan para pemiliki angkot dan mikrolet menolak beralih ke BBG karena terbatasnya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta.

"Akan tetapi, saat ini kan jumlah SPBG sudah diperbanyak dan masih terus kami tambah. Bahkan, kami juga menyediakan Mobile Refueling Unit (MRU). Jadi, tidak boleh ada alasan menolak lagi," tutur Ahok.

Dia juga telah menyiapkan konverter kit agar seluruh angkot dan mikrolet bisa menggunakan BBG, namun sayang sampai saat ini belum banyak yang mau beralih.

Ahok telah mengusulkan kepada Pertamina agar menghapus BBM jenis Premium di Jakarta, namun pelaksanaannya masih harus menunggu surat resmi terlebih dahulu.

"Secara lisan, kami sudah sampaikan rencana kami ke Pertamina. Tapi untuk pelaksanaannya, itu tergantung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan juga Pertamina," ungkap Ahok.




Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016