Kebijakan perusahaan tidak mempublikasikan angka itu"
Jakarta (ANTARA News) - Aplikasi layanan pemesanan kendaraan yang baru berganti nama, Grab (semula GrabTaxi), sesumbar ingin meraup pangsa pasar ojek berbasis aplikasi mobile sebesar 50 persen pada 2016.

"Kami menargetkan untuk bisa memiliki pangsa pasar sebesar 50 persen pada pasar ojek online di Indonesia," kata Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Jakarta, Rabu.

Meski demikian, saat ditanya berapa pangsa pasar ojek berbasis aplikasi yang sudah dimiliki Grab di Indonesia saat ini, Ridzki menolak menyebutkan angka pasti.

"Kebijakan perusahaan tidak mempublikasikan angka itu," ujarnya.

Demikian juga saat ditanya mengenai detil dari sejumlah angka-angka fantastis yang disebutkan dalam paparan panjang mengenai pencapaian layanan yang beroperasi sejak 2012 silam itu di sepanjang tahun 2015.

Grab mengklaim mengalami pertumbuhan jumlah tumpangan sebesar 35 persen per bulannya untuk layanan GrabCar dan 75 persen per bulan untuk layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara.

Mereka juga mengklaim bahwa saat ini telah bermitra dengan tidak kurang dari 200.000 pengemudi aktif serta aplikasinya telah diunduh dan dipasang di sedikitnya 11 juta perangkat serta 1,5 juta aktivitas pemesanan setiap harinya.

Sayangnya, Ridzki, yang baru hijrah ke Grab kurang dari sebulan silam setelah sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer AirAsia Indonesia, masih menolak mengungkapkan di mana posisi Indonesia dalam nomor-nomor fantastis itu.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016