Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan bahwa dunia internasional percaya Indonesia serius membenahi lahan gambut.

Ia mengatakan hal itu usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kerajaan Norwegia Vidar Helgesen di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan ada sejumlah bantuan yang diberikan negara lain untuk membantu pembenahan gambut yang terbakar beberapa waktu yang lalu.

Dia menyatakan bantuan itu tidak seharusnya dilihat dari sisi jumlahnya tapi bukti kepercayaan internasional bahwa Indonesia serius membenahi gambut.

Menurut dia, pemeritah telah melakukan moratorium pemanfaatan lahan gambut dengan tidak menerbitkan ijin baru, bahkan lahan gambut yang sudah memiliki ijin namun belum dimanfaatkan tetap terkena moratorium.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menambahkan jumlah bantuan negara untuk Indonesia pada tahun 2016 ini telah mencapai komitmen 104 juta dolar Amerika Serikat termasuk 50 juta dolar AS dari Norwegia.

Kepala Badan Rehabilitasi Gambut Nazir Foead mengatakan program rehabilitasi gambut harus memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.

Ia menyebutkan sejumlah tanaman yang bisa tumbuh di lahan gambut bisa memberikan tambahan pendapatan seperti sagu dan kopi serta tanaman lainnya.

Saat ini, Badan Rehabilitasi Gambut terus membuat peta gambut untuk memudahkan rehabilitasi antara lain membuat kanal air atau mengetahui aliran air.

Pewarta: Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016