Berlin (ANTARA News) - Berlin, Rabu, menyetujui paket berisi langkah-langkah untuk membuat Jerman menjadi negara yang tidak lagi menarik bagi para pendatang bermotif ekonomi, antara lain dengan mengurangi keuntungan bagi migran.

Paket, yang diperkirakan akan menjalani proses mudah di parlemen, juga memasukkan Maroko, Tunisia dan Aljazair sebagai negara-negara "aman" tempat para migran berasal. Kategori itu "aman" berarti bahwa warga negara-negara tersebut biasanya tidak akan memperoleh suaka, lapor AFP.

Para pemohon suaka yang berasal dari negara-negara "aman" beserta mereka yang permohonan suakanya sudah ditolak akan diharuskan tinggal di tempat penginapan resmi.

Migran yang kehilangan dokumen-dokumen pembukti jati diri serta mereka yang dianggap bisa "membahayakan keamanan dan ketertiban umum", akan dikenai aturan yang sama.

Pemusatan penginapan bagi para migran seperti itu ditujukan untuk memudahkan kemungkinan pendeportasian mereka dari Jerman.

Proses pengajuan permohonan suaka akan diperpendek menjadi dalam waktu tiga minggu.

Langkah-langkah lainnya termasuk pengurangan bantuan bagi para pencari suaka serta pembatasan alasan medis yang dapat menghadang pendeportasian terhadap para pencari suaka -yang permohonannya ditolak. Hanya mereka yang mengalami penyakit berat dan sangat sulit disembuhkan yang tidak boleh dideportasi.

Kanselir Angela Merkel sedang bergelut untuk mengurangi jumlah pendatang setelah Jerman sepanjang tahun lalu dibanjiri kedatangan 1,1 juta pencari suaka.

Merkel menolak membatasi jumlah migran yang datang. Sementara itu, ia sedang berupaya menjalin kerja sama dengan Eropa dan Turki untuk membatasi gelombang kedatangan migran, antara lain melalui pembuatan kebijakan yang lebih baik terkait perbatasan-perbatasan luar Uni Eropa.
(Uu.T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016