Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya menggaet investor untuk menanamkan modalnya dengan membangun pabrik gula di Indonesia melalui insentif fiskal.

"Kita ada tax holiday dan tax allowance. Pabrik gula kan membuka lahan yang luas, mereka bisa memenuhi syarat mendapat insentif tersebut," kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto usai rapat kerja dengan DPR, yang ditunda, di Jakarta, Kamis.

Panggah mengatakan, Kemenperin juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menjaga iklim investasi dibidang gula agar terjaga baik.

Menurut Panggah, saat ini terdapat tiga industri gula yang sedang melakukan pembangunan pabrik, yang berlokasi di Dompu, Nusa Tenggara Barat; Lamongan, Jawa Timur; dan Lampung.

Ketiga pabrik gula tersebut menyerap bahan baku tebu dari lahan yang dibangun sendiri dan lahan petani plasma asuhan perusahaan.

Menurut Panggah, kapasitas produksi masing-masing pabrik gula tersebut berkisar antara 6-8 ton cane per day (tcd) atau sekitar 150 ribu ton hingga 200 ribu ton per tahun.

Kendati kecil, angka tersebut diyakini mampu mensubtitusi impor gula rafinasi yang kebutuhannya mencapai 2,7 juta ton per tahun, dan bertamah 6 persen setiap tahunnya.

"Kebutuhan gula untuk industri memang mengikuti tren pertumbuhan industri makanan, di mana pertumbuhannya mencapai 9 persen pada 2014 dan 8 persen pada 2015," kata Panggah.

Dengan demikian, Panggah berharap akan lebih banyak investasi untuk untuk membangun pabrik gula, khususnya gula rafinasi untuk industri, di Indonesia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016