Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa pengiriman dan logistik, JNE, mengaku diuntungkan bisnis e-commerce atau transaksi jual beli dalam jaringan internet saat ini.

"Saat ini setidaknya 70 persen yang menggunakan layanan JNE berasal dari e-commerce, selebihnya korporat," kata Vice President of Marketing JNE, Eri Palgunadi, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, e-commerce tumbuh cepat seiring perkembangan telekomunikasi dan smartphone. Sementara ongkos kirim ke wilayah Indonesia terutama Indonesia bagian timur misalnya, bisa lebih tinggi dari harga barang. 

Dengan demikian, JNE memanfaatkan hal itu dengan bermitra bersama pebisnis e-commerce.

"Sudah tugas JNE untuk merangkai nusantara dari Sabang sampai Merauke. Kami punya posisi dengan 5.000 titik layanan di seluruh Indonesia mulai kota besar sampai tingkat kecamatan. Kami pun butuh memantapkan posisi terhadap tren yang sudah berubah, misal lewat kerjasama dengan toko jual beli dalam jaringan," kata Palgunadi.

Tahun ini JNE menargetkan 6.000 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa hadirnya kompetitor baru yang memberikan layanan pengiriman dan logistik tidak menggoyang bisnis JNE.

"Tidak ada efek bagi kami, Justru dengan berkembangnya e-commerce itu semakin menguntungkan dan kami semakin optimistis," kata dia.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016