Ankara (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Turki, Kamis, menyatakan telah menolak mengizinkan sebuah pesawat pengamatan Rusia terbang melewati perbatasan wilayahnya dengan Suriah.

Pernyataan kementerian luar negeri Turki ini disampaikan sehari setelah Rusia menuduh Turki melanggar Pakta Langit Terbuka dengan menolak akses kepada pesawat tempurnya.

"Sebuah perjanjian tidak boleh melanggar rencana perjalanan untuk penerbangan pengamatan yang diminta oleh Federasi Rusia pada 2-5 Februari 2016," kata kementerian luar negeri Turki.

Moscow mengatakan kemarin bahwa rencana perjalanan pesawat Rusia telah dikirimkan kepada tentara Turki namun otorisasi ditolak oleh Ankara.

Perjanjian Langit Terbuka 2002 yang ditandatangani oleh sekitar 30 negara termasuk Rusia, Turki, Uni Eropa dan AS, menciptakan sebuah program penerbangan pengamatan udara tak bersenjata sehingga memberi semua peserta perjanjian untuk mengumpulkan informasi mengenai pasukan militer dan kegiatan-kegiatan yang menjadi keprihatinan mereka.

Perjanjian ini ditujukan untuk lebih meningkatkan kesalingpahaman dan kesalingpercayaan.

Desember lalu Turki mengizinkan sebuah pesawat Rusia melakukan penerbangan pengamatan setelah Moskow mengubah rencana perjalanan sebagaimana diminta Ankara.

Ankara menuduh Moskow melanggar wilayah udara setelah pesawat tempur Su-34 milik Rusia berada di atas wilayah Turki.  Moskow menuduh pernyataan Turki tak berdasar, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016