Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai laju kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir ini salah satunya dipicu dari data serta prospek ekonomi tahun 2016 ini yang positif.

"Data Badan Pusat Statistik yang diumumkan tadi pagi cukup positif, prospek ke depan juga masih baik, jadi bagus bagi pasar modal," ujar Tito SUlistio di Jakarta, Jumat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,79 persen, setelah perekonomian nasional pada triwulan IV-2015 tumbuh sebesar 5,04 persen (yoy).

Terpantau, IHSG BEI pada Jumat (5/2) ditutup berada di area positif atau menguat 133,12 poin atau 2,85 persen menjadi 4.798,94.

Menurut Tito Sulistio, meningkatnya IHSG BEI itu secara otomatis juga mendorong nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia menyentuh level Rp5.000 triliun.

Tercatat, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia pada Jumat (5/2) ini sebesar Rp5.114,76 triliun.

"Nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia sempet tertekan hingga level Rp4.300 triliun ketika indeks anjlok pada tahun 2015 lalu. Namun, harga saham emiten yang kembali bergerak naik pada akhir-akhir ini, kembali mengangkat nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia hingga menyentuh level Rp5.000 triliun, artinya secara tidak langsung hampir Rp1.000 triliun kekayaan investor bertambah," paparnya.

Ia memaparkan bahwa masih ada sekitar 16 saham emiten berkapitalisasi besar yang belum bergerak naik. Jika saham-saham itu bergerak naik, maka potensi IHSG BEI bergerak ke kisaran level 5.000-5.500 poin kembali terbuka.

Untuk mendorong ke-16 saham itu kembali meningkat, Tito Sulistio mengatakan pihaknya akan mengundang perusahaan-perusahaan itu untuk berdiskusi dan memaparkan hasil kinerjanya serta aksi korporasi ke depannya, diharapkan paparannya nanti dapat mendorong harga sahamnya.

Tito Sulistio juga mengatakan bahwa sebanyak dua perusahaan direncanakan mencatatkan saham perdananya pada Februari 2016 ini.

Di tengah kondisi pasar yang sedang bagus seperti saat ini, diharapkan dapat mendorong perusahaan lainnya berminat untuk melakukan pencatatan saham perdana melalui penawaran umum perdana saham (IPO).

"Pada Januari tahun ini ada satu perusahaan yang resmi mencatatkan sahamnya yakni PT Bank Artos Indonesia Tbk Pada pekan depan, rencananya saham PT Mitra Pemuda dan PT Mahaka Radio Integra akan mencatatkan sahamnya di BEI," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016