Wellington (ANTARA News) - Komite Olimpiade Selandia Baru pada Jumat memperingatkan para atlet dan ofisial tentang risiko terkait virus Zika, termasuk kemungkinan virus itu bisa menular lewat hubungan seksual.

Komite Olimpiade Selandia Baru menyampaikan pengarahan pertama tentang Olimpiade Rio kepada para atlet dan ofisial di Christchurch, kota terbesar kedua di Selandia Baru, antara lain membahas soal virus dan masalah kesehatan lainnya.

"Kami membicarakan tentang kemungkinan penularan (secara seksual)... dan bahwa orang-orang perlu berhati-hati," ujar juru bicara Komite Olimpiade Selandia Baru kepada kantor berita Reuters.

Komite juga telah menyampaikan informasi mengenai tindakan-tindakan pencegahan seperti penggunaan obat nyamuk dan kelambu, serta menghindari daerah dengan genangan air.

Informasi dari Kementerian Kesehatan Selandia Baru menyebutkan perempuan hamil disarankan menghindari daerah yang terdampak infeksi virus Zika, sementara orang yang berencana berkeluarga diimbau mencegah kehamilan setidaknya empat pekan setelah kembali ke Selandia Baru, tambah dia.

Dia juga mengatakan bahwa tidak ada atlet yang menyampaikan pertanyaan setelah pengarahan itu, atau mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang risiko infeksi virus itu.

Beberapa atlet putri mengatakan kepada media lokal bahwa mereka tetap berencana ikut bertanding di Rio, dan atlet tolak peluru Valerie Adams yang ingin mempertahankan gelar menurut pelatihnya.

"Kami telah membahas situasinya tapi sama sekali tidak ada yang mengubah pikiran kami terkait rencana ke Rio," kata atlet Nick Cowan.

"Masih ada banyak informasi yang keluar tentang itu. Kau harus menganggapnya serius tapi masih terlalu dini untuk membuat penilaian pada titik ini," katanya.

Penyebaran virus Zika di Amerika Latin dan Karibia telah menempatkan Olimpiade Rio dalam sorotan meski otoritas di Brasil telah bekerja untuk membasmi nyamuk yang menularkan virus tersebut.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016