Malang (ANTARA News) - Pacific Caesar Surabaya (PCF) meraih kemenangan perdana di ajang Indonesian Basketball League (IBL) 2016, setelah menaklukkan Satya Wacana Salatiga 78-58 pada laga terakhir series II IBL di GOR Bima Sakti Malang, Jatim, Sabtu.

Dengan menyandang status belum pernah menang, membuat motivasi PCF sangat besar untuk dapat merebut game pada pertandingan terakhir series II ini. Usaha tersebut di retas oleh Reiner Hutasoit bersama timnya. Mereka pun dapat bermain baik sejak awal pertandingan dimulai.

Indra Muhammad tampil impresif di kuarter pembuka ini. Ia berhasil membukukan 13 point, termasuk tiga kali tembakan tiga angka akurat, serta turut melakukan aksi dunk lewat skema pemainan fastbreak. PCF menutup kuarter pertama dengan keunggulan 22-13.

Penjagaaan ketat pada mesin poin Satya Wacana Salatiga (SWS), Ragil, yang dilakukan oleh Reiner Hutasoit juga menjadi salah satu alasan tidak berjalannya skema permainan yang di kembangkan anal asuh Efri Meldi tersebut.

Kuarter kedua giliran pemain muda Pacific, Yerikho Tuasela yang tampil bagus. Melalui akurasi tembakan tiga angka, dan kecepatannya, Yerikho berhasil mencetak 16 point. Pacific pun memperlebar keunggulan menjadi 47-26 sebelum "halfime".

Pada kuarter kedua, Satya Wacana sempat menemukan bentuk permainan terbaiknya dan memangkas defisit menjadi 12 poins. Andre Adriano menjadi jawaban ketika Ragil kesulitan untuk keluar dari penjagaan.

Andre berhasil membukukan 12 point pada kuarter ini, namun akurasi tembakan tiga angka lawan yang cukup bagus, menggagalkan ambisi Satya Wacana untuk menambah points, namun SWS justru tertinggal 49-67.

Memasuki kuarter keempat, intensitas serangan kedua tim mulai menurun. Pacific hanya mencetak 11 point pada kuarter terakhir ini, sedangkan Satya Wacana membukukan 9 point. Namun, hal itu sudah cukup untuk memastikan kemenangan pertama Pacific dengan skor akhir 78-58.

Berbeda jauh dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, akurasi tembakan pemain Pacific sangat baik pada game ini. Tim asal Surabaya itu membukukan akurasi "field goals" sebesar 49 persen. Selain itu, angka kemenangan 78 juga menjadi skor terbesar yang pernah diraih selama berkiprah di kompetisi IBL 2016.

Dua pemain Pacific, Yerikho Tuasela dan Indra Muhammad menjadi pahlawan kemenangan timnya, dengan sama-sama mendulang 18 point. Sementara, di kubu Satya Wacana, kapten Respati Ragil Pamungkas menjadi top scorer dengan torehan 16 points.

"Anak-anak bermain bermain sesuai dengan game plan kami. Sebelumnya, kami mempelajari permainan lawan ketika mereka berhadapan dengan Bimasakti dan Bandung Utama. Pada pertandingan ini, anak-anak memang diinstruksikan untuk mematikan gerak Ragil dan kemenangan inis emoga menjadi titik balik PCF tampil lebih baik pada series berikutnya," kata Hari Suharsono, asisten pelatih tim Pacific.

Dengan hasil ini, Pacific menutup series II dengan raihan 12 point, hasil dari satu kemenangan dan 10 kali kalah. Sementara, Satya Wacana telah menelan delapan kali kekalahan dan mengantongi empat kemenangan.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016