Lubuklinggau (ANTARA News) - Pesanan tiket kereta api dan pesawat menjelang hari Raya Imlek 2016 di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan normal dan tidak sama dengan hari-hari besar lainnya, meskipun ada di antaranya memesan dari jauh-jauh hari.

Ulfa salah seorang penjual tiket kereta api dan pesawat di Kota Lubuklinggau, Minggu menyebutkan hingga saat ini tidak ada peningkatan dan normal, meskipun ada yang memesan sejak awal Februari 2016.

Ia mengatakan kalau hari-hariu besar lainnya lonjakan pembelian tiket pesawat maupun kereta api sudah habis terjual sepekan sebelum hari H, namun pada perayaan Imlek 2016 normal-normal saja.

Awalnya diprediksi anak terjadi peningkatan pesanan tiket pesawat dan kereta api, apa lagi menjelang hari H biasanya lonjakan pembeli akan meningkat drastis, namun kali ini tidak ada lonjakan.

"Kita sudah siap dan antisipasi akan terjadi lonjakan pembelian tiket tersebut, namun hingga, Sabtu (6/2) tidak terjadi serbuan pembeli maupun pesanan lewat pesawat seluler," ujarnya.

Distrik Manager Maskapai Nam Air Kota Lubuklinggau Andre mengatakan pemesanan tiket pesawat juga tidak ada peningkatan seperti pada pemberangkatan Kamis, Jumat, dan Sabtu dari Lubuklinggau ke Jakarta.

Dia mengakui meskipun ada peningkatan tak seperti hari-hari besar lain, padahal pihaknya sudah mengantisipasi bila terjadi lonjakan signifikan penumpang, bila perlu akan disiapkan maskapai cadangan.

"Prediksi saya paling ada lonjalan itu terjadi setiap kursi penumpang penuh terisi dan ternyata benar, tapi pada hari-hari libur juga demikian yaitu sebagian besar terisi," katanya.

Manajamen maskapai tidak ada penambahan pesawat menjelang hari raya Imelk tersebut, namun mempreksi setiap kursi full terjual yaitu seluruh 120 kursi semuanya terisi.

Para penumpang itu sebagian besar keluarga, namun ada juga pegawai memanfaatkan momen tersebut untuk pulang bertemu keluarga di Jakarta dan Palembang karena posisinya bekerja di Kota Lubuklinggau dan perkebunan besar di wilayah Kabupaten Musirawas dan Musirawas utara, ujarnya.

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016