Tainan, Taiwan (ANTARA News) - Gempa bumi dahsyat melanda Taiwan Sabtu dini hari yang menewaskan sedikitnya 12 orang, sebagian besar berada di gedung apartemen 17 lantai yang runtuh, dengan beberapa orang masih hilang dalam reruntuhan kompleks itu, kata pejabat pemerintah.

Ketika tim penyelamat mencari korban yang selamat, pertanyaan timbul seputar pembangunan Wei-guan Golden Dragon Building di Tainan, kota di bagian selatan Taiwan, dengan lantainya runtuh menimpa satu sama lain ketika gempa berkekuatan 6,4 SR terjadi sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat (2000 GMT) pada awal liburan Tahun Baru Imlek.

Sepuluh orang mati, termasuk seorang anak perempuan berumur 10 hari, di gedung apartemen. Bayi itu ditemukan dalam pelukan ayahnya yang meninggal, demikian laporan media.

Regu penyelamat memasang tangga hidrolik dan derek untuk menjelajahi reruntuhan, menyelamatkan korban yang selamat, dengan ratusan orang dibawa ke rumah sakit, meskipun banyak yang cepat diselamatkan.

Seorang pria berusia 18 tahun ditemukan masih hidup dan sadar, dan tim penyelamat bekerja untuk menyelamatkannya, sementara wanita berumur 30 tahun, seorang anak perempuan berusia sembilan tahun dan seorang balita laki-laki yang ditarik keluar hidup-hidup, kata televisi Taiwan.

Bangunan di sembilan lokasi lain di kota yang berpenduduk dua juta orang telah runtuh dan lima dalam posisi miring yang mengkhawatirkan, kata pusat darurat pemerintah.

Tapi seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan upaya penyelamatan difokuskan pada blok apartemen, di mana pakaian anak berkibar dari lantai pertama tempat binatu dan bau kebocoran gas di udara.

"Saya menonton TV dan setelah ledakan tiba-tiba menggoncang, saya mendengar sebuah bom. Sya membuka pintu besi dan melihat bangunan di seberang runtuh," kata Chang, seorang tetangga berusia 71 tahun.

Seorang tukang ledeng, dia mengatakan mengambil beberapa alat dan tangga dan membuka

beberapa bagian jendela untuk menyelamatkan seorang wanita yang menangis meminta bantuan.

"Dia meminta saya kembali dan menyelamatkan suami dan anaknya, tapi saya takut dengan ledakan gas jadi saya tidak masuk. Pada saat itu, lebih banyak orang meminta bantuan, tapi tangga saya tidak bertahan cukup lama sehingga tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka. "

Gempa itu berpusat di 43 km (27 mil) bagian tenggara Tainan, pada kedalaman 23 km (14 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat.

Pada dini hari, seorang wanita tua, terbungkus selimut, diikat ke sebuah papan dan perlahan-lahan diturunkan ke jalan ketika teriakan mereka yang masih terjebak terdengar. Tim penyelamat menggunakan anjing dan peralatan akustik untuk mencari tanda-tanda kehidupan di reruntuhan.

Otoritas mengatakan ada 96 unit apartemen di Golden Dragon Building dan 256 warga yang terdaftar, meskipun ada lebih banyak warga berada di gedung ketika runtuh. Sore hari, walikota William Lai mengatakan 5 orang hilang di sana.

Regu penyelamat berpakaian merah dan kuning mengeluarkan 240 korban yang selamat dari reruntuhan dan kemudian memasukkan penyokong besar dengan lempengan beton untuk menopang reruntuhan karena mereka mencari lebih banyak orang di dalamnya.



Beberapa bangunan rusak

Pejabat kota mengatakan terlalu dini menentukan apakah pembangunan buruk menjadi faktor runtuhnya bangunan.

Wakil sekretaris umum pemerintah kota Liu Shih-ching mengatakan rekaman televisi dari reruntuhan bangunan perumahan komersial menunjukkan kemungkinan masalah struktur bangunan terkait semen dan baja berkualitas rendah.

Perusahaan konstruksi dan teknik yang membangun kompleks tidak lagi beroperasi, menurut catatan.

Dua tetangga mengatakan merasa khawatir tentang pembangunan bangunan pada awal 1990-an.

"Aku mengamatinya dan berpikir, hanya orang-orang dari luar kota akan membeli apartemen di sana. Kami orang-orang lokal tidak akan berani," kata salah satu tetangga, Yang Shu-mei.

Sebuah gempa bumi besar di pusat Taiwan pada 1999 menewaskan sekitar 2.400 orang dan menyebabkan kerusakan di seluruh pulau, yang terletak di wilayah rawan gempa "Cincin Api Pasifik".

Presiden Ma Ying-jeou mengunjungi pusat darurat dan rumah sakit di Tainan sementara Presiden terpilih Tsai Ing-wen membatalkan pertemuan untuk membantu mengkoordinasikan upaya penyelamatan.

Kantor Dalam Negeri Taiwan, Tiongkok, yang bertanggung jawab atas hubungan Beijing dengan pulau yang berkuasa sendiri, mengatakan Tiongkok bersedia memberikan bantuan jika diperlukan, kata kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok ke perusahaan Apple Inc, mengatakan beberapa bagian buatan Tainan telah rusak, yang mempengaruhi tidak lebih dari 1 persen pengiriman kuartal pertama.

Pemasok Apple besar lainnya di Taiwan melaporkan tidak ada dampak operasional, demikian AFP melaporkan.

(M052/C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016