Tainan, Taiwan (ANTARA News) - Petugas penyelamat di Taiwan berhasil menarik seorang pria dalam keadaan selamat dari gedung apartemen yang runtuh pada Minggu, lebih dari 24 jam setelah gempa kuat mengguncang pulau itu dan masih mencari 130 orang lebih yang diyakini terjebak di reruntuhan bangunan.

Menurut laporan media Taiwan, pria berusia 20 tahun itu dikenali sebagai Huang Kuang-wei. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit.

Petugas pemadam kebakaran, polisi, tentara dan sukarelawan menyisir reruntuhan tersebut, beberapa menggunakan tangan mereka, disaksikan oleh puluhan anggota keluarga korban cemas yang mengenakan jaket tebal, topi wol dan syal pada pagi hari yang sangat dingin.

"Dia tidak menjawab telepon saya, saya berusaha menahan emosi dan tegar. Saya akan melakukannya hingga saya menemukannya," ujar seorang wanita 42 tahun dengan nama belakang Chang, yang menunggu kabar mengenai anak perempuannya yang berusia 24 tahun dan tinggal di lantai lima apartemen itu.

"Tidah ada yang lebih penting selain menyelamatkannya. Wanita yang tinggal di seberang lorong telah diselamatkan kemarin. Saya yakin mereka akan menemukannya, namun saya juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Sudah lebih dari 20 jam sekarang," tambahnya.

Setidaknya 18 orang diketahui meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang pada awal hari libur Tahun Baru Imlek, Sabtu (6/2), sekitar pukul 04.00 pagi.

Di antara korban tewas ada 16 yang ditemukan di Wei Guan Golden Dragon Building yang runtuh di Tainan, bagian selatan Taiwan.

Total 132 orang masih berada di bawah reruntuhan wilayah permukiman itu, kata seorang pejabat pemerintah kota bernama belakang Chen, dan menambahkan sekitar 30 di antaranya terperangkap sangat dalam di bawah reruntuhan.

Di antara mereka yang tewas dan telah ditemukan pada Sabtu, ada anak perempuan berusia 10 tahun yang meninggal dunia yang meninggal di tangan ayahnya yang juga bernasib sama menurut laporan media.

Pihak berwenang mengatakan bangunan itu memiliki 96 ruangan dan 256 penghuni yang terdaftar, meskipun terdapat lebih banyak orang pada saat bangunan itu runtuh.

Regu penyelamat yang mengenakan seragam merah dan kuning itu secara keseluruhan sudah menyelamatkan 240 orang dari reruntuhan itu dan meletakkan tiang penahan besar di bawah lempengan beton saat mereka melanjutkan pencarian.


Pertanyaan

Tingkat bawah bangunan itu saling menumpuk akibat gempa berkekuatan 6,4 skala Richter dan kemudian seluruh struktur bangunan menindihnya, memunculkan pertanyaan tentang kualitas bahan bangunan dan pengerjaan bangunan tahun 1990an itu.

Wali Kota Tainan William Lai berkata kepada para wartawan bahwa usaha-usaha yang dilakukan berfokus kepada 29 orang yang paling dekat dengan regu penyelamat, yang menggunakan peralatan ringan seperti bor.

"103 orang lainnya diyakini berada di tingkat bawah bangunan, dan saat ini kami belum menemukan jalan yang dapat diakses ke area tersebut," ujarnya.

Kerusakan Golden Dragon Building yang demikian menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintahan Kota Tainan Liu Shih Chung mengatakan rekaman televisi terkait reruntuhan itu menunjukkan kemungkinan adanya masalah struktural yang berhubungan dengan kualitas baja dan semen yang rendah.

Meskipun demikian, para pejabat kota mengatakan bahwa masih terlalu awal untuk memastikan konstruksi yang buruk sebagai faktor penyebab runtuhnya bangunan itu.

Bangunan yang ada di sembilan tempat lainnya dalam kota berpenduduk dua juta orang itu juga runtuh dan lima lainnya miring dengan kemiringan yang memprihatinkan, kata pusat darurat pemerintah. (Uu.KR-MBR)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016