Purbalingga (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat menutup jalur pendakian Gunung Slamet karena cuaca yang tidak mendukung.

"Jalur pendakian Gunung Slamet ditutup mulai hari ini (8/2) hingga batas waktu yang belum ditentukan atau kondisi cuaca membaik," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Senin.

Menurut dia, penutupan tersebut dilakukan karena terjadi hujan lebat disertai dengan angin kencang di sepanjang jalur pendakian hingga puncak Gunung Slamet.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menginformasikan penutupan jalur pendakian tersebut di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja.

Ia mengakui bahwa saat ini banyak wisatawan minat khusus yang ingin mendaki Gunung Slamet namun karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat, pihaknya menutup jalur pendakian tersebut untuk sementara waktu.

"Sebenarnya minat wisatawan untuk mendaki Gunung Slamet sangat tinggi. Ini terlihat dari jumlah pendaki yang memanfaatkan liburan Tahun Baru Imlek 2567 untuk melakukan pendakian pada hari Sabtu (6/2)," katanya.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan data Pos Pendakian Gunung Slamet di Dusun Bambangan, jumlah wisatawan minat khusus yang berangkat mendaki pada hari Sabtu (6/2) sekitar 700 orang.

Menurut dia, para pendaki tersebut seharusnya turun paling lambat pada Minggu (7/2) malam namun karena adanya hujan yang disertai angin kencang, sebagian pendaki masih tertahan di Gunung Slamet.

"Informasi yang kami terima, mereka yang masih berada di atas dalam kondisi selamat," katanya.

Salah seorang pendaki asal Jakarta, Eko mengaku baru bisa turun gunung pada Senin (8/2) pagi karena sempat terhambat hujan lebat yang disertai angin kencang.

"Seharusnya, saya bersama teman-teman turun hari Minggu (7/2) karena akan kembali ke Jakarta. Sesampainya di bawah (Pos Pendakian Dusun Bambangan, red.), saya dapat informasi jika jalur pendakian ditutup mulai hari ini karena adanya hujan lebat disertai angin kencang," katanya.

Menurut dia, hujan lebat disertai angin kencang itu terjadi sejak Sabtu (6/2) malam.

Oleh karena itu, kata dia, para pendaki segera kembali ke bawah meskipun perjalanannya dialihkan melalui Gunung Malang.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016