Mataram (ANTARA News) - Anak usaha maskapai Garuda, PT Citilink Indonesia, mengkaji rute penerbangan dari Jakarta menuju Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sebaliknya seiring adanya penambahan armada pesawat pada 2016.

"Tahun ini mau tambah lagi delapan unit armada pesawat jenis air bus," kata VP Corporate Communications, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Benny Siga Butarbutar, usai mengikut acara seminar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan insan pers, sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.

Menurut dia, penambahan armada pesawat dalam rangka menambah frekuensi penerbangan ke wilayah timur Indonesia dan memperkuat rute-rute penerbangan yang sudah eksis, termasuk rute penerbangan Surabaya-Lombok dan sebaliknya yang saat ini tiga kali satu hari.

"Citilink belum melayani rute penerbangan Jakarta-Lombok dan sebaliknya, baru Garuda saja, kalau rute Surabaya-Lombok, bisa jadi ada penambahan frekuensi penerbangan, jadi kami kaji dulu prospeknya," ujarnya.

Benny mengatakan, pihaknya juga melakukan kajian-kajian bisnis terhadap rute-rute yang kurang memberikan pendapatan. Bahkan, Citilink sudah tidak lagi melayani rute penerbangan Bandung-Lombok dan sebaliknya untuk sementara waktu.

Meskipun demikian, kata dia, Bandung-Lombok tetap dalam pantauan target Citilink, namun harus ditopang dengan rute penerbangan lain yang bisa lebih memberikan pengaruh pendapatan.

"Kami masih lakukan kajian apakah frekuensi penerbangan Bandung-Lombok dan sebaliknya seminggu dua kali atau hanya di akhir pekan saja, karena permintaan dari pemerintah daerah juga ada," ucap Benny.

Selain menambah armada, Citilink juga terus berupaya mengoptimalkan kualitas pelayanan, khususnya dalam prosedur penanganan ketika terjadi keterlambatan penerbangan layanan kepada penumpang.

Salah satunya dengan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Delay Management yang diperoleh Citilink dari badan sertifikasi ISO, British Standard Institute (BSI) di awal tahun 2016.

Hal ini menjadikan Citilink sebagai maskapai LCC pertama di Indonesia yang bersertifikat ISO 9001:2015 Delay Management dan kedua setelah maskapai induknya, Garuda Indonesia.

PT Citilink Indonesia adalah anak perusahaan Garuda Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Notaris Natakusumah No. 01 tanggal 6 Januari 2009, berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan pengesahan dari Menkhumham No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 22 April 2009.

Kepemilikan saham Citilink pada saat didirikan adalah 67 persen PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk, dan 33 persen PT Aerowisata.

Pewarta: Awaludin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016