Padang Aro (ANTARA News) - Tim SAR dibantu masyarakat mencari korban tanah longsor di di Jorong Taratak Tinggi, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menggunakan alas seadanya pada Selasa karena alat berat tidak bisa menjangkau lokasi.

"Alat berat tidak bisa dibawa ke lokasi pencarian korban longsor karena medan yang miring serta lumpur yang mencapai delapan meter," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Dalwison, di Padang Aro, Selasa.

Menurut Dalwison, longsoran-longsoran kecil dari Bukit Bulek Sawo Merah itu masih terjadi hingga kini.

Ia menyebutkan, selain menggunakan alat seadanya, tim dari Basarnas, BPBD, Satpol PP, TNI/Polri dan warga juga menggunakan pompa air untuk mencairkan lumpur material longsor yang mulai mengeras.

Pencarian yang melibatkan ratusan orang itu hingga Selasa sore belum menemukan Refan (2 tahun), seorang korban yang masih hilang.

Sementara lima korban tewas yang sudah ditemukan adalah Upik (55 tahun), Nisa (1,5 tahun), Ramli (20 tahun), Si Lin (18 tahun), dan M. Yunus (65 tahun).

Para korban meninggal dunia ini sudah mulai dikebumikan oleh masyarakat setempat.

Pemda juga telah mengungsikan dua keluarga yang berada di dekat lokasi kejadian. "Pengungsian ini untuk menghindarkan mereka dari longsor susulan," katanya.

Tanah longsor di Solok Selatan itu terjadi pada Senin sekitar pukul 04.00 WIB setelah hujan deras mengguyur.

Solok Selatan merupakan sebuah kabupaten yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Kota Padang, pada awal pekan ini dilanda banjir dan tanah longsor. Sekitar 2.000 rumah warga terendam banjir yang datang sekitar pukul 02.00 WIB akibat meluapnya sejumlah sungai.

Derasnya arus sungai yang meluap menyebabkan setidaknya tujuh jembatan rusak tidak bisa digunakan dan memutus akses masyarakat, rumah warga hanyut, sawah terendam, jaringan irigasi dan air bersih rusak. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa banjir tersebut.

Tanah longsor terparah terjadi di Taratak Tinggi yang sejauh ini menimbulkan korban jiwa lima orang, satu dalam pencarian dan satu orang lagi dinyatakan selamat.

Hujan juga membuat sejumlah titik jalan nasional terban kendati masih bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Tafsiran BPBD setempat kerugian akibat bencana alam itu sebesar Rp60 miliar.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016