Total 16.612 bisnis baru dibentuk di Singapura pada Q4 2015, turun 5,7% dibandingkan Q3, akan tetapi lumrah untuk kuartal terakhir

 

SINGAPURA, 10 Februari 2016 (Antara/PRNewswire) -- Meskipun jumlah perusahaan yang baru terbentuk di Singapura turun pada Q4 2015 dan dibayangi kondisi perekonomian global yang tak stabil, investor dan perusahaan asing tetap menjadikan negara ini sebagai pusat komando bisnis mereka di kawasan Asia.

 

Jumlah bisnis yang baru terbentuk pada Q4 2015 memang turun 5,7%, akan tetapi hal ini termasuk lumrah untuk kuartal terakhir pada tahun-tahun terdahulu, kecuali 2014, dimana hal kondisi seperti itu adalah anomali. Selama Q4 2015, total 16.612 bisnis baru terbentuk, sedangkan pada Q4 2014 terdapat total 20.540.

 

Meskipun tahun 2015 diakhiri dengan upaya pemulihan ekonomi di sebagian besar negara-negara di kawasan barat, banyaknya perusahaan yang baru dibentuk selama Q4 2015, walaupun dibayangi oleh kondisi perekonomian global yang anemik, memperkuat nilai jual Singapura sebagai pusat bisnis regional. 

 

Perusahaan swasta menjadi yang paling dominan, merepresentasikan 48,8% dari seluruh perusahaan yang baru terbentuk. Dengan total 1421 perusahaan swasta non-exempt yang terbentuk selama Q4 2015, reputasi Singapura sebagai negara yang ramah bisnis profesional semakin kuat.

 

Persentase perusahaan asing yang terbentuk di Singapura pada Q4 sebesar 35%. Jumlah ini tetap konsisten seperti periode yang sama pada 2014, sehingga merepresentasikan tingkat keyakinan perusahaan dan investor asing untuk berbisnis di Singapura.

 

COO Hawksford Singapore, Jacqueline Low, menyampaikan, "Penurunan jumlah bisnis baru di Singapura pada Q4 2015 adalah hal yang lumrah, kurang lebih sama dengan periode yang sama pada tahun lalu. Jumlah bisnis baru masih konsisten dengan jumlah rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali 2014. Intinya, tahun 2015 cenderung merupakan tahun yang positif bagi pembukaan bisnis baru."

 

Singapura terus menjadi negara yang prospektif bagi para investor dan pengusaha asing. Hal ini dibuktikan dengan total pemegang saham asing yang mencapai 28% pada Q4 2015, dimana sebagian besar dari mereka berasal dari India, Tiongkok, dan Malaysia.

 

Low menambahkan, "Tak heran Singapura menjadi magnet bisnis bagi perusahaan, investor, dan pengusaha asing, karena negar ini memiliki segalanya untuk menjadi pusat keuangan dan perdangangan internasional. Meskipun demikian, hal yang harus dicatat adalah negara ini tidak kebal akan naik-turunnya perekonomian global."

 

Untuk melihat Q4 2015 Singapore Business Formation Statistics Report, silakan klik disini.

 

Chye Fong Yee, +65-62227445, fongyee.chye@hawksford.sg

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016