Menurut pejabat setempat, pesawat penumpang jenis Beechcraft, yang mengangkut lima awak dan diyakini sedang melakukan patroli rutin, menukik di lapangan dekat bandar udara.
Ratusan orang berkumpul di lokasi tersebut pada saat para petugas bergegas memadamkan api dan memilah-milah puing-puing pesawat, demikian menurut wartawan Kantor Berita AFP di lokasi kejadian.
Menteri Informasi Myanmar mengatakan seorang kopral tingkat dua menjadi satu-satunya personel yang masih hidup dari lima awak pesawat tersebut.
"(Dia) dikirim ke rumah sakit militer dan api yang membakar badan pesawat berhasil dipadamkan oleh tiga unit truk pemadam kebakaran, menurut laporan awal," demikian pernyataan resmi di halaman Facebook kementerian.
Selain itu, juga dipublikasikan beberapa foto saat pesawat masih terlihat hanya dengan satu sayap yang masih utuh dan asap tebal yang membubung tinggi ke udara.
Pesawat meledak dan terbakar beberapa saat setelah bertolak dari landasan pacu, menurut seorang petugas bandara, yang meminta namanya tidak ditulis karena kecelakaan tersebut melibatkan pesawat militer.
Tidak seorang pun dari pemerintah Myanmar dan dinas rahasia militer yang langsung bisa memberikan komentar terkait peristiwa tersebut.
Myanmar memiliki sektor penerbangan yang sibuk, sebagian untuk mengimbangi buruknya jalan raya di negara tersebut dan infrastruktur rel kereta api.
Sementara itu, berita mengenai kecelakaan pesawat udara relatif jarang terjadi. Hanya beberapa peristiwa kecelakaan udara yang melibatkan beberapa pesawat komersial dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Juli 2015, satu unit pesawat turborprop bermesin ganda jenis ATR-72 milik Air Bagan yang mengangkut 49 pengumpang tergelincir di landasan pacu setelah mendarat pada saat hujan deras di Bandara Internasional Yangon.
Hanya satu orang yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan pesawat yang terbang dari Kota Mandalay tersebut.
(UU.M038)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
