"Dinar terlalu mudah memberikan poin untuk lawan karena dia banyak melakukan kesalahan sendiri," kata pelatih tunggal putri pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sarwendah Kusumawardhani di Bangkok, Thailand, Rabu, seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers di Jakarta.
Dinar, yang harus mengawali turnamen dari babak kualifikasi, berhasil menyingkirkan Schnasse dalam durasi cukup lama, 64 menit dengan skor 21-19, 11-21, 21-19.
Atlet berusia 22 tahun itu hampir kehilangan game pertama karena tertinggal 10-16 dari Schnasse. Tapi, Dinar mampu meraih satu demi satu poin, menyamakan kedudukan 19-19, dan merebut game pertama 21-19.
Pada game kedua, Dinar banyak melakukan kesalahan sendiri. Sedangkan lawan justru menyerang dengan bola-bola jauh sehingga memaksa Dinar jatuh-bangun.
"Sebetulnya permainan Dinar sudah bagus. Tapi, dia banyak meladeni permainan lawan yang memang mau banyak mengejar bola-bola jauh," kata Sarwendah.
Pemain asal klub Djarum Kudus itu sempat tertinggal pada awal game ketiga 1-4, 2-6, 5-9, dan 6-11 dari Schnasse. Dinar mampu menyeimbangkan kedudukan 17-17, 18-18, dan membalikkan keadaan sampai menang 21-19 pada akhir game ketiga.
"Saya hanya menyemangati Dinar pada game ketiga agar tidak mudah memberikan poin bagi lawan. Saya meminta dia untuk bermain lebih agresif dan berani pada akhir game ketiga," ujar Sarwendah.
Pada putaran perempat final yang akan berlangsung Kamis (11/2), Dinar akan menghadapi wakil tuan rumah Busanan Ongbumrungphan yang merupakan pemain unggulan enam dalam turnamen grand prix gold itu.
"Kami akan mempelajari permainan lawan untuk pertandingan perempat final besok. Tapi, Dinar harus mampu mengeluarkan permainannya sendiri pada pertandingan," kata Sarwendah.
Sebelumnya, Dinar mengaku diuntungkan dengan kemunduran atlet India Saina Nehwal dari turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu. Sedianya, Dinar akan menghadapi Saina yang merupakan pemain unggulan pertama pada putaran pertama.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
