Yogyakarta (ANTARA News) - Mayor Penerbang Ivy Safatillah yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano di Malang, dimakamkan tepat di samping makam Kapten Penerbang Dwi Cahyadi, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.

Kapten Penerbang Dwi Cahyadi adalah kopilot pesawat tempur T50i Golden Eagle kecelakaan saat aerobatic show di Yogyakarta, Desember 2015.

"Kami mengenal Mayor Penerbang Ivy sebagai salah satu putra terbaik yang dimiliki TNI AU. Beliau memiliki dedikasi yang tinggi dan tidak kenal lelah saat bertugas. Beliau gugur saat menjalankan tugas sehingga kami semua merasa kehilangan," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adi Sutjipto, Marsekal Pertama Imran Baidirus, usai memimpin upacara pemakaman di TMP Kusumanegara, Yogyakarta, Kamis.

Ivy yang lahir di Tuban 9 April 1979 meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat latih Super Tucano kemarin sekitar pukul 10.15 WIB di Malang. Pesawat menimpa rumah penduduk.

Ivy meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung delapan bulan dan dua anak laki-laki, Dafa Firasandi Zain (9) dan Aqsha Irfan Maulana (7).

Prosesi pemakaman dilakukan secara militer yang dihadiri keluarga almarhum yang datang langsung dari Tuban, Jawa Timur, dan rekan almarhum di TNI AU.

Sementara itu, ayah Ivy Safatillah, Fahruz Faisol, mengatakan, anaknya termasuk anak yang dikenal oleh hampir semua anggota keluarga karena selalu bersikap ramah dan komunikatif.

"Ia adalah anak yang pintar. Selama bersekolah, selalu menjadi bintang kelas. Belum pernah nilainya buruk," kata Faisol, mengenang anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Ivy yang jabatan terakhirnya Kasaflat Wing 2 Lanud Abdul Rahman Saleh adalah satu-satunya anak Faisol yang menjadi tentara, sedangkan dua saudaranya yang lain memilih wirausaha.

Faisol bertemu secara langsung dengan Ivy pertengahan Januari saat pulang ke Tuban, Jawa Timur. Namun, sehari sebelum kecelakaan, Ivy menelepon ibunya dan berbicara cukup lama untuk menanyakan keadaan semua anggota keluarga.

"Cita-citanya adalah ingin membanggakan orang tuanya. Ia ingin menjadi bintang untuk keluarganya," kata Faisol.

Faisol mengucapkan terima kasih kepada TNI AU dan seluruh pihak terkait yang telah membantu keluarganya usai kecelakaan dengan membawa pulang anaknya dan kemudian memakamkannya dengan layak.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016