... semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua...
Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU, Marsekal Pertama TNI Joko Senoputro, menyatakan, proses evakuasi pesawat tempur turboprop EMB-314 Super Tucano yang jatuh menimpa rumah milik warga Gang XII, Jalan LA Sucipto, Kota Malang, Jawa Timur, sudah selesai.

"Evakuasi terakhir sudah dilakukan dan seluruh badan pesawat sudah diangkat, sekitar pukul 10.00 WIB tadi," kata Senoputro usai prosesi pemakaman Sersan Mayor Syaiful Arief Rakhman, yang duduk di kursi kopilot pesawat tempur itu, di Taman Makam Pahlawan Suropati, di Kota Malang, Kamis.

Ia mengatakan selama proses evakuasi, mulai korban hingga badan pesawat, tidak ada kendala berarti, bahkan saat ini empat jasad korban EMB-314 Super Tucano sudah dimakamkan. "Kiranya semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua," ucapnya.

Meski sudah dinyatakan selesai, kondisi di lokasi kejadian masih dijaga ketat polisi. Garis polisi masih terpasang di sekitar lokasi.

Sementara itu tim investigasi dari Markas Besar TNI AU akan memeriksa video recorder yang sudah ditemukan dari badan pesawat.

"Video recorder itu kini sudah dibawa ke Markas Komando Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, beserta puing pesawat lain. Kami hanya berhak menyimpan dan mengamankan saja," kata Kepala Penerangan dan Kepustakaan Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Mayor Khusus Hamdi Londong. 

"Kemungkinan tim Markas Besar TNI AU yang datang ke sini untuk memeriksa video recorder," kata dia. 

Dari video itu nanti bisa diketahui penyebab kejatuhan pesawat tempur turboprop multi peran yang mengakibatkan empat korban jiwa.

Pesawat tempur EMB-314 Super Tucano nomor registrasi TT 3108 buatan Embraer SA, Brazil, dari Skuadron Udara 21 TNI AU, jatuh menimpa rumah warga, Rabu (10/2). Dalam peristiwa ini, baik Mayor Penerbang Ivy Safatillah (37) dan Rakhaman (37), yang sehari-hari adalah juru mesin udara rating EMB-314 Super Tucano

Korban tewas lain adalah dua warga sipil, yakni Ermawati Ningtyas (47), pemilik rumah yang tertimpa pesawat dan Nurcholis (30), anak kos di rumah Ermawati.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016