Koba (ANTARA News) - Sebagian warga yang menjadi korban banjir bandang di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk mandi dan mencuci pakaian.

"Saat ini kami butuh air bersih dan juga pasokan makanan karena tidak satupun isi rumah yang bisa kami selamatkan," kata Windi, korban banjir yang rumahnya diterjang banjir ketinggian tiga meter pada Selasa (10/2) di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, sejak mengungsi di posko darurat yang disediakan pemerintah hanya satu kali mendapatkan nasi bungkus dan setelah itu dirinya tidak mendapatkan bantuan berupa sembako dan pasokan air bersih.

"Katanya pemerintah daerah sudah tanggap darurat dan bahkan sudah membagikan sembako namun sampai hari ini kami tidak mendapatkan sembako dan yang paling penting sekali adalah air bersih," ujarnya.

Dirinya mengaku tidak bisa terlalu berharap kepada pemerintah karena bisa berbuah kecewa karena sangat banyak korban banjir yang akan dibantu dan dilayani.

"Lebih baik saya berdoa saja semoga bencana ini segera berakhir dan saya bersama keluarga bisa kembali ke rumah memulai hidup kembali," ujarnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Muhi, warga Koba lainnya mengatakan sampai sekarang rumah miliknya masih terendam banjir dan belum bisa ditempati.

"Saat ini saya mengungsi di rumah tetangga yang tidak terkena banjir. Tidak ada peralatan rumah yang bisa kami selamatkan, semuanya habis hanya tinggal pakaian di badan," keluhnya.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan air bersih dan butuh pasokan dari pemerintah daerah.

"Kami juga makan apa adanya, karena belum ada bantuan sembako dan pakaian juga seadanya saja diberi oleh tetangga," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016