Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka turun sebesar 18,15 poin terpengaruh bursa saham global yang mayoritas berada di area negatif.

IHSG BEI dibuka melemah 18,15 poin atau 0,38 persen menjadi 4.757,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 4,66 poin (0,55 persen) menjadi 834,35.

"Perlambatan ekonomi global dan harga minyak mentah dunia yang di level rendah masih membayangi tekanan bagi indeks saham bursa utama dunia, termasuk IHSG BEI," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat.

Kendati demikian, menurut dia, sentimen positif dari dalam negeri cukup mampu menahan tekanan IHSG lebih dalam. Moodys Investors Service menyatakan laju pertumbuhan Indonesia masih stabil seiring dengan kebijakan pemerintah yang cukup akomodatif.

"Moodys menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan dalam memfasilitasi pengembangan infrastruktur, dan perlambatan laju inflasi telah memberikan ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter," katanya.

Ia menambahkan bahwa upaya pengampunan pajak (tax amnesty) oleh pemerintah yang akan segera diterapkan, berpotensi mendorong penerimaan negara meningkat dan berkelanjutan.

"Dengan tax amnesty itu pemerintah berharap adanya repatriasi uang Indonesia di luar negeri," katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa dengan melihat kondisi dalam negeri yang optimis dan nilai tukar rupiah yang terjaga stabilitasnya terhadap dolar AS dapat membuka peluang bagi IHSG untuk kembali bergerak menguat.

"Kondisi ekonomi domestik yang stabil, potensi indeks BEI untuk menuju level 4.821 poin dalam jangka pendek ini akan terbuka," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 153,63 poin (0,83 persen) ke level 18.392,17, dan indeks Nikkei melemah 769,39 poin (4,90 persen) ke level 14.944,00, Straits Times menguat 6,62 poin (0,27 persen) ke posisi 2.544,22. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016