Jakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan kepada masyarakat bahwa status banjir di wilayah ibu kota memasuki tahap siaga tiga.

Menurut informasi akun resmi Twitter @BPBDJakarta, tinggi permukaan air sudah mencapai siaga tiga pada hari Sabtu, pukul 02:20 WIB.

Ketinggian permukaan air daerah Pasar Ikan mencapai 173 cm/MT. Waduk Pluit bahkan mencapai 190 cm/MT.

Data terakhir pukul 02:30 WOB permukaan air di Jakarta adalah : Katulampa 30 cm/G (Siaga 4), Depok 130 cm/M (Siaga 4), Manggarai 790 cm/MT (siaga 3), Karet 510 cm/MT (siaga 3), Krukut Hulu 160 cm/MT (siaga 3), Pesanggrahan 120 cm/MT (siaga 4), Angke Hulu 145 cm/M (siaga 4), Cipinang Hulu 150 cm/M (siaga 3), Sunter Hulu 110 cm/T (siaga 4), Waduk Pluit -195 cm/MT, Pasar Ikan 180 cm/MT (siaga 3) dan Pulogadung 380 cm/T (siaga 4).

Sementara itu, sebagian wilayah DKI Jakarta terendam banjir akibat hujan deras yang turun sejak siang pada Jumat (12/2).

Menurut informasi dari akun Twitter resmi Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro pada pukul 22:31 WIB, akun @angga_pQue menulis pesan bahwa telah terjadi banjir hingga setinggi lutut orang dewasa di daerah Komplek Polri Ciracas, Jakarta Timur.

Masih dilokasi yang sama, di beberapa titik di Ciracas, terlihat di foto, ketinggian air setinggi pinggang orang dewasa.

Kemudian daerah lainnya, dilaporkan pada pukul 22:30, banjir juga melanda Penggilingan Baru Jakarta Timur. Selanjutnya, banjir juga melanda di Kampung Pulo, Jakarta Timur di RT 08/02.

Untuk menanggulangi banjir serta meminimalisir korban dan kerugian, sebelumnya Dinas Tata Air DKI Jakarta berencana untuk segera memasang kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di seluruh rumah pompa yang tersebar di wilayah ibukota.

"Dengan adanya CCTV di semua rumah pompa yang ada di Jakarta, maka pemantauan kondisi tinggi rendahnya air di pintu air bisa lebih mudah dilakukan," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendrawan.

Menurut dia, saat ini seharusnya seluruh rumah pompa sudah dipasangi CCTV. Akan tetapi, dari 150 rumah pompa yang ada, baru 12 rumah pompa saja yang dilengkapi dengan kamera pengawas.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016