Manado (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung memperkirakan erupsi freatik (letusan uap) masih berpotensi terjadi dari kawah Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

"Ancaman saat ini adalah terjadi letusan uap yang dapat terjadi secara tiba-tiba disertai lontaran lapili hingga bongkahan serta letusan debu vulkanik," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Farid R Bina, Sabtu.

Dia mengatakan, lontaran material dapat terjadi dalam radius satu kilometer dari pusat erupsi atau kawah Tompaluan, selanjutnya hujan debu lebat dapat menjangkau radius 1,5 kilometer dari titik erupsi.

Oleh karena itu, kata dia, radius bahaya yang direkomendasikan PVMBG sejauh 1,5 kilometer dari kawah hendaknya dipatuhi warga dan pendaki.

Dia mengatakan, walaupun saat ini status gunung dengan ketinggian 1.578 meter dari permukaan laut telah diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II), gempa vulkanik dalam dan dangkal masih terekam dengan frekuensi yang menurun.

"Bukan berarti kalau status Siaga sudah tidak terekam lagi adanya gempa vulkanik, kami masih merekamnya. Sehari diperkirakan terjadi gempa vulkanik sekitar tiga hingga lima kali," ujarnya.


Pewarta: Karel A. Polakitan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016