Beirut (ANTARA News) - Tentara pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Arab Saudi serta Uni Emirat Arab berlomba merebut ibu kota ISIS di Raqqa, Suriah.

Tentara Suriah berhasrat untuk maju ke basis utama ISIS di Provinsi Raqqa, kata sumber militer Suriah seperti dikutip Reuters.

Gerakan ke Provinsi Raqqa akan menguatkan lagi pijakan Damaskus di provinsi yang sejak Agustus 2014 tak pernah lagi diinjak pasukan Suriah. Upaya ini ditempuh untuk menyulitkan upaya Saudi mengirimkan pasukan darat ke Raqqa guna memerangi ISIS.

Sumber militer Suriah itu mengatakan operasi ke Raqqa akan dilancarkan dalam hitungan hari.

Pada dua hari terakhir ini, pasukan Suriah telah merebut sejumlah posisi dari ISIS di perbatasan provinsi Hama dan Raqqa.

"Ada indikasi arahan mengenai operasi akan datang ke Raqqa. Secara umum, front Raqqa terbuka...mulai dari arah wilayah Tabqa," kata sumber tadi.

Tabqa adalah lokasi pangkalan udara yang direbut ISIS pada 2014.

Tentara Suriah sudah bergerak dalam jarak 35 km dari pangkalan itu.

Arab Saudi yang menginginkan Assad turun, sudah mengutarakan niatnya untuk mengirimkan tentara sebagai bagian dari serangan darat pimpinan AS melawan ISIS.

Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan Saudi dan Uni Emirat Arab akan mengirimkan pasukan komandonya untuk membantu merebut Raqqa.

Milisi Kurdi yang bersekutu dengan AS juga tengah menggempur ISIS di Provinsi Raqqa. Mereka sudah bergerak masuk ke provinsi ini dari arah timur laut tahun lalu dengan bantuan payung serangan udara dari AS, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016