Unggulan pertama Nadal, yang bermain di lapangan favoritnya lapangan tanah liat, akhirnya menyerah di cuaca panas 32 derajat celsius di Buenos Aires setelah bertarung dua jam 50 menit melawan Thiem (petenis nomor 19 dunia) yang akan bertemu dengan Nicolas Almargo di final, Minggu.
"Ini pertandingan keras, saya punya peluang untuk menang tapi kehilangan itu dan Thiem bermain sangat bagus," kata Nadal.
"Saya tidak khawatir, saya hanya tidak konsisten dan butuh memperbaiki kesalahan sendiri, tapi itu tidak bisa," katanya.
Sekarang Nadal bersiap untuk turnamen Rio pekan depan, dimana dia akan kembali menjadi unggulan pertama karena dia juara pada 2014.
Dia diperkirakan akan menghadapi kondisi cuaca yang sama bertanding di kota yahg akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 itu.
"Saya sudah berjuang beradaptasi dengan kondisi cuaca di sini, saya merasa lebih lelah dibanding biasanya, saya tahu bahwa di Rio de Janeiro tidak akan lebih baik, maka saya harus terus beradaptasi," tambahnya.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
