Jakarta (ANTARA News) - Setelah Bripka Taufik tewas selagi menggrebek bandar narkoba di Jakarta Timur pertengahan Januari silam, kini anggota Polres Metro Jakarta Barat Brigadir Kepala Aris Dinata meninggal dunia usai dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat akibat ditembak seorang bandar narkoba bernama Faisal di Koja, Jakarta Utara.

"Bripka Aris mengalami luka tembak pada dada kanan namun proyektilnya mengenai jaringan hati, lambung, usus dan pankreas," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombespol Musyafak di Jakarta Kamis.

Musyafak menuturkan Faisal menembak Bripka Aris dengan jarak cukup jauh sehingga proyektil peluru menyebar ke beberapa bagian vital tubuh korban.

Bripka Aris meninggal dunia di RSCM Kamis ini pukul 09.00 WIB usai dirawat intensif selama beberapa hari.

Selasa 18 Januari lalu, Bripka Aris dan Iptu Supriyatin, keduanya anggota Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, mengembangkan kasus peredaran narkoba di Jalan Bugis, Koja, Jakarta Utara.

Bripka Aris dan Iptu Supriyatin membawa seorang pengedar yang menunjukkan keberadaan Faisal di daerah Koja itu.

Namun saat hendak disergap, Faisal melepaskan tembakan beberapa kali ke arah kedua anggota Satuan narkoba Polres Metro Jakarta Barat itu.

Tembakan itu mengenai tubuh Aris, namun Faisal kemudian menyerahkan diri dengan melemparkan senjata api karena kehabisan peluru.

Dari hasil penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti 20 paket sabu, 19 butir peluru kaliber 38, dua butir peluru kaliber 9, enam selongsong leluru kaliber 38, 10 selongsong peluru kaliber 9, sepucuk airsoft gun jenis S&W, satu granat nanas aktif, satu unit dekoder, satu unit telepon selular, tiga proyektil peluru dan pelontar panah.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016