Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menilai mahasiswa tak tertarik persoalan politik dan ketatanegaraan ketimbang hiburan, musik dan film.

Mahasiswa bahkan mau repot mencari referensi masalah hiburan hingga tengah malam. Pernyataan ini dia sampaikan di hadapan para mahasiswa Politeknik Jakarta yang berkunjung ke MPR, Kamis ini.

Menurut Ma'ruf, tak ayal banyak perubahan pada sistem ketatanegaraan yang tidak diketahui mahasiswa, termasuk perubahan yang dialami MPR pasca reformasi.

Padahal setelah reformasi, lanjut dia, Indonesia pada umumnya dan MPR pada khususnya mengalami perubahan yang sangat besar, bahkan berbeda sama sekali dibanding Indonesia sebelum reformasi.

Pasca reformasi menurut Ma'ruf MPR sudah tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara. MPR berubah menjadi lembaga negara, setara dengan lembaga negara lainnya. MPR juga sudah tidak lagi membuat GBHN.

"Banyak perubahan yang sudah terjadi, karena itu dalam UU tentang MPR DPR DPD dan DPRD salah satu tugas MPR itu adalah mensosialisasikan empat pilar," kata Ma'ruf.

Dia mengingatkan, ilmu politik dan sistem ketatanegaraan sangat penting untuk dipahami, karena dibutuhkan. Hanya saja saat ini tidak semua mahasiswa merasa perlu mempelajari ilmu politik dan ketatanegaraan.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016