Beijing (ANTARA News) - Otoritas Guangzhou, Provinsi Guandong, Tiongkok menyatakan waspada terhadap virus Zika, setelah salah seorang warganya terinfeksi virus tersebut usai melakukan perjalanan ke Amerika Selatan.

Ini menjadi kasus kedua yang terjadi di Tiongkok.

"Sehingga kami mulai melakukan langkah-langkah kewaspadaan serta pencegahan yang sangat ketat, terutama saat memasuki bandara," kata Wakil Direktur Karantina Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou Wu Hui, seperti dikutip media setempat Jumat.

Ia mengatakan pihaknya telah memasang alat deteksi suhu badan inframerah di Bandara Baiyun. Langkah tersebut diambil otoritas setempat mengingat Guangzhou menjadi penghubung antara Tiongkok dengan Amerika Selatan yang menjadi salah satu wilayah dengan wabah Zika.

"Jika seseorang terdeteksi mengalami gejala Zika, maka yang bersangkutan harus menjalani pemeriksaan awal, termasuk pengecekan sampel darah langsung di bandara," ujar Wu Hui.

"Jika seseorang positif diduga Zika berdasarkan sampel darah tersebut, maka kami akan segera mengirimkan informasinya kepada pusat gawat darurat untuk membawa yang bersangkutan ke ruang isolasi untuk penanganan lebih lanjut," katanya menambahkan.

Meski kemungkinan penyebaran virus Zika kecil, namun alat deteksi suhu badan juga dipasang di setiap pelabuhan dan stasiun bus antarkota antarprovinsi.

Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Guangzhou Zhang Fuchun mengatakan vaksin virus Zika belum ditemukan, dan hingga kini penularannya masih terus diselidiki.

"Tetapi kami tidak akan lengah, dan kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan antispasi," katanya.

Seorang warga Guangzhou positif terinfeksi virus Zika pada pekan lalu. Ia kembali ke Guangzhou setelah melakukan perjalanan ke Venezuela dengan singgah di Belanda dan Rusia.

Perwakilan RI di Tiongkok, termasuk Konsulat Jenderal di Guangzhou telah mengeluarkan imbauan agar WNI waspada terhadap penyebaran virus Zika.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016