Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono mengemukakan secara umum, gerhana matahati total pada 9 Maret 2016 di Indonesia akan dimulai pada pukul 06:19:18 WIB di sebelah Selatan Provinsi Bengkulu.

Rahmat Triyono saat dihubungi dari Bengkulu, Jumat, mengatakan kontak pertama gerhana matahari teramati di hampir seluruh daerah di Provinsi Bengkulu, kecuali di Kabupaten Mukomuko.

"Hal itu dikarenakan matahari masih belum terbit di kabupaten tersebut," katanya.

Gerhana matahari yang teramati dari sebagian besar kabupaten di Provinsi Bengkulu adalah gerhana matahari sebagian, namun gerhana matahari total dapat dilihat di Kabupaten Mukomuko pada pukul 06.20 WIB.

Dia menjelaskan secara umum, gerhana matahari di Bengkulu akan dimulai pada pukul 06.20 WIB, dan puncak gerhana terjadi pada pukul 07.20 WIB, dan fenomena alam itu akan berakhir pada pukul 08.28 WIB.

Durasi gerhana yang teramati di Bengkulu rata-rata adalah dua jam dan 8 menit.

Di Provinsi Bengkulu terdapat dua lokasi yang terlewati jalur totalitas gerhana, yaitu Kabupaten Mukomuko, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,008 dan Muara Aman di Kabupaten Lebong, dengan magnitudo sebesar 1,006.

Durasi totalitas di masing-masing lokasi tersebut adalah satu menit lebih 43,0 detik dan satu menit lebih 29,9 detik.

Magnitudo 1,000 berarti matahari tertutup sempurna oleh bulan sehingga kondisi bumi pada saat itu seperti saat senja.

Sementara itu, di daerah-daerah lainnya di Bengkulu hanya mengalami gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Selatan Muara Aman hingga 0,930 di Bengkulu bagian Selatan.

Dia juga berharap kepada masyarakat untuk turut menyaksikan proses gerhana matahari tersebut namun tidak menatapnya secara berlama-lama.

"Lebih baik menggunakan kaca mata khusus untuk menghindari paparan matahari langsung," katanya.

Gerhana matahari total juga dapat dinikmati di sejumlah daerah antara lain Jambi, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Maluku Utara.

Pewarta: Riski Maruto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016