Bekasi, Cikarang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyambut baik gagasan Tempat Pembuangan Akhir regional sebagai solusi atas problematika mahalnya biaya mengolah sampah yang ditanggung pemerintah daerah.

"Saat ini tawaran untuk menggabung pengelolaan sampah secara terpadu dengan daerah lain baru datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi Dodi Agus Supriyanto di Cikarang, Senin.

Menurut dia, usulan Pemprov Jabar adalah menggabungkan sistem pengolahan sampah antara Purwakarta, Karawang dan Kabupaten Bekasi.

Menurut dia, tawaran itu baru sebatas pembicaraan antara pihaknya dengan Dinas Kebersihan Provinsi Jabar.

"Namun titik pengolahannya di mana, kami belum tentukan. Salah satu usulannya berada di Karawang, Jawa Barat," katanya.

Dikatakan Dodi, persoalan pengeloalan sampah di TPA Burangkeng Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekas selama ini adalah mahalnya mesin pengolah sampah dengan teknologi modern.

"Biayanya bisa miliaran rupiah kalau dengan teknologi modern sehingga sampah bisa dijadikan energi listrik," katanya.

Menurut dia, APBD pemerintah setempat dalam merealisasikan pembelian mesin tersebut belum mencukupi dan dirasa memberatkan.

Namun demikian, pihaknya sangat menyabut baik usulan penggabungan pengelolaan TPA karena biaya yang dikeluarkan pun akan relatif lebih ringan.

"Kita tunggu keinginan seperti apa. Ini persoalan tiping fee bahwa Pemda harus bayar sampah yang masuk. Tapi pastinya bisa lebih ringan dari pengelolaan secara sendiri-sendiri," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016