Jakarta (ANTARA News) - Komite Ad-Hoc yang dibentuk Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan sejumlah pengurus PSSI menemui Komisi X DPR RI untuk membahas perkembangan penyelesaian kisruh sepak bola nasional.

"Kami memenuhi undangan Komisi X untuk datang ke DPR dengan tujuan baik, agar sanksi yang diberikan kepada cabang olahraga sepak bola ini dapat menemui jalan keluar," ujar Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dalam rapat yang dilaksanakan di Gedung DPR di Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan tersebut, Komite Ad-Hoc diwakili oleh ketua, wakil ketua, serta beberapa anggotanya, dan bersama sejumlah pengurus PSSI.

Pada kesempatan itu, Agum Gumelar juga menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah yang belum juga bergabung dalam komite bentukan FIFA tersebut.

Menurut Agum, tidak hadirnya pemerintah dalam kepanitiaan itu, hingga kini membuat FIFA enggan mencabut sanksi terhadap sepak bola Indonesia.

Sementara itu, Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, yang juga menjadi pemimpin rapat tersebut, menuturkan undangan yang diberikan kepada Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI dan Pengurus PSSI ini dimaksudkan untuk mendengar sejauh mana kinerja mereka untuk menyelesaikan konflik sepak bola Tanah Air.

"Komite Ad-Hoc ditugaskan oleh FIFA untuk menyelesaikan masalah ini, tapi sampai saat ini belum ada solusi yang dikeluarkan, makanya kami ingin mendengar masalahnya di mana," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Teuku Riefky juga mengatakan sanksi FIFA yang tidak kunjung selesai mengancam pelaksanaan Asian Games 2018, khususnya partisipasi tim sepak bola nasional dalam perhelatan olahraga empat tahunan tersebut.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016