Martapura (ANTARA News) - Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Saidi Mansyur mengatakan, pihaknya mendorong gerakan agar anak-anak di kabupaten itu bebas penyakit campak dan polio.

"Kami mendorong setiap gerakan yang diambil dinas dan instansi terkait untuk membebaskan anak-anak dari penyakit campak dan polio," ujarnya di Martapura, Senin.

Ia mengatakan, Pemkab Banjar akan memastikan anak-anak dengan jumlah sasaran anak umur 0-59 bulan sebanyak 45.150 orang anak dapat terlindungi dari campak dan polio.

Dijelaskan, penyakit polio terutama dari virus polio tipe 2 berhubungan dengan pergantian vaksin yang sebelumnya adalah jenis tOVP menjadi jenis bOPV.

"Pemberian vaksin harus sesuai dengan usia dan tahapannya serta harus tepat sasaran tanpa melihat status imunisasinya agar semua bebas campak dan polio," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikhwansyah mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan dengan melaksanakan imunisasi secara perorangan dan kelompok.

"Kami juga menyosialisasikan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sehingga masyarakat tahu pentingnya vaksinasi untuk mencegah campak maupun penyakit polio," ungkapnya.

Diketahui, Indonesia pada bulan Maret 2014 telah menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR).

Untuk mempertahankan keberhasilan itu, Indonesia harus melakukan kegiatan imunisasi rutin juga menutup kesenjangan imunitas mengacu pada imunisasi tambahan.

Imunisasi tambahan yakni melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dengan sasaran anak umur 0 sampai 59 bulan dengan target cakupan minimal 95 persen di pusat pelayanan kesehatan.

Tempat atau lokasi pemberian imunisasi dilaksanakan di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu serta Pos Pelayanan Imunisasi (Pos PIN).

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016