Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengumumkan Senin waktu setempat lalu bahwa Pemilu legislatif akan digelar pada 13 April, lapor kantor berita SANA, beberapa saat setelah Washington dan Moscow mengumumkan rencana gencatan senjata di Suriah.

Assad mengeluarkan dekrit yang memasukkan alokasi kursi parlemen untuk setiap provinsi di Suriah yang terakhir menggelar Pemilu parlementer pada Mei 2012.

Itulah pertama kalinya partai-partai berbeda, tidak hanya Partai Baath yang tengah berkuasa-- diperbolehkan ikut Pemilu.

Namun tetap kebanyakan dari total 250 anggota parlemen yang terpilih setiap empat tahun itu berasal dari Partai Baath.

Pada saat bersamaan, Assad menunjuk menteri pertanian Riad Hijab sebagai perdana menteri baru Suriah.

Namun Hijab menyempal dan kini memimpin kelompok oposisi melawan rezim Suriah dari ibu kota Arab Saudi, Riyadh, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016