Ankara (ANTARA News) - Pelaku pengeboman bunuh diri dalam serangan mematikan di Ankara pekan lalu diidentifikasi sebagai Abdulbaki Somer menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu, mengutip sumber-sumber di kejaksaan.

Menurut sumber-sumber di kejaksaaan yang tidak mau namanya disebutkan, identitas pelaku terungkap setelah hasil pemeriksaan DNA penyerang disandingkan dengan hasil pemeriksaan sampel DNA ayah Somer.

Ayah Somer, yang tinggal di provinsi bagian timur Van, telah memberitahu polisi bahwa anaknya ada di balik penyerangan itu.

Abdulbaki Somer, yang lahir tahun 1989, ada dalam daftar anak hilang di Kepolisian Turki menurut laporan surat kabar Hurriyet pada Selasa (23/2).

Laporan itu menyebutkan bahwa Somer telah hilang sejak Agustus 2005 di Van. Orangtua dan beberapa temannya memberitahu polisi bahwa dia bergabung dengan organisasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Menurut laporan itu Somer bergabung dengan PKK setelah dilaporkan hilang dan pergi ke kamp organisasi itu di bagian utara Irak tempat dia menjalani pelatihan selama delapan tahun.

Dia kembali ke Turki tahun 2014 dan mendaftarkan dirinya ke negara sebagai "Salih Muhammed Neccar" menurut laporan Hurriyet.

Polisi belakangan menyelidiki Kurdistan Freedom Hawks, organsasi ilegal lebih kedil yang dianggap sebagai pecahan PKK, yang mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman di Ankara.

Pada 19 Februari polisi menyatakan bahwa anggota organisasi yang bernama Abdulbaki Somer melancarkan serangan di Ankara, yang menyasar kendaraan-kendaraan pengangkut personel militer.

Serangan bom yang terjadi di ibu kota Turki pada 17 Februari menewaskan 29 orang dan menyebabkan 60 orang lainnya terluka.

Sampai saat ini polisi sudah menahan 14 tersangka terkait serangan itu, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016