Jakarta (ANTARA News) - Para pelaku bisnis dalam jaringan atau daring mengatakan Jakarta membutuhkan banyak tenaga kerja programmer atau orang yang membuat program di komputer guna memenuhi permintaan pasar yang bertumbuh setiap tahun.

"Pasarnya saya jamin ada dan terus berkembang, indikatornya karena teman-teman pelaku bisnis online masih kesulitan mencari programmer. Permintaan untuk programming banyak sekali," kata Direktur Digital PT Modern Sevel Indonesia (MSI) Izak Jenie ketika ditemui dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Izak mengakui bahwa pemahaman mengenai pekerjaan programming dan coding masih terbatas di ranah masyarakat teknologi informasi (IT). Hal itu menjadi salah satu alasan minimnya tenaga kerja di bidang tersebut.

Dia berharap kepada pemerintah untuk merealisasikan keseriusan wacana pengembangan ekonomi digital kepada ratusan perusahaan startup bidang teknologi informasi.

"Pemerintah sekarang serius soal ekonomi digital, saya sebagai pelaku bisnis tentu optimistis dengan hal tersebut," kata Izak.

PT Modern Sevel Indonesia (MSI), yang mengelola gerai toko retail modern 7 Eleven di Indonesia, memiliki program pelatihan dan pendidikan bahasa pemrograman yang menarget kalangan ibu-ibu rumah tangga di kota besar yang berpendidikan tinggi, namun memiliki banyak waktu luang.

Izak mengatakan program tersebut diharapkan mampu menghasilkan sekitar 5.000 tenaga kerja programmer baru dengan nilai ekonomi masing-masing Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan atau sesuai dengan rata-rata gaji programmer di Indonesia.

Sementara itu, situs pasar pekerja daring (online), Sribulancer, mencatat ada sekitar 3.000 jenis pekerjaan yang ditawarkan untuk bidang programming.

"Dari sekitar 8.000 pelaku bisnis yang mendaftar ke Sribulancer, 35 persennya mencari pekerja freelance di bidang pemrograman," kata Founder Sribulancer Ryan Gondokusumo.

Sribulancer adalah pasar pekerja dalam jaringan (online) di Indonesia untuk mencari freelancer atau pekerja lepas profesional di berbagai bidang.

Ryan mengungkapkan bahwa Jakarta masih membutuhkan pekerja lepas bidang pemrograman, mengingat persebaran tenaga kerja tersebut masih terpusat di kota-kota lain seperti di Yogyakarta dan Bandung.

"Pencari kerja di Jakarta kebanyakan mencari pekerjaan yang full time, padahal kami proyeksikan akan makin banyak pekerjaan untuk pekerja lepas bidang pemrograman dari luar negeri yang mencari pekerjanya dari Indonesia," kata Ryan.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016