"Novel keempat saya judulnya sangat singkat,'O', terbit bulan depan," kata Eka dalam acara diskusi di Institut Francais d'Indonesia (IFI) di Jakarta, Kamis (25/2) sore.
Penulis "Cantik Itu Luka" ini mengatakan bukunya kali ini bisa disebut fabel, menceritakan seekor monyet yang jatuh cinta pada kaisar dangdut.
Sang monyet percaya dengan bertingkah laku seperti manusia, ia dapat memnjadi manusia dan bertemu dengan pujaannya.
Meski belum dirilis resmi, buku tersebut sudah dicetak dan ia membagikan kepada dua orang penanya dalam diskusi tersebut.
Penggemar Pramoedya Ananta Toer ini terinspirasi dari topeng monyet di pinggir jalan yang ia lihat bersama anaknya.
Belakangan, ia menggarap cerita tersebut secara dewasa karena anaknya itu belum bisa membaca.
Novel pertama Eka, "Cantik Itu Luka", telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, Melayu dan Inggris, begitu juga dengan "Lelaki Harimau" yang ada dalam edisi Inggris, Italia, Korea, Jerman dan Prancis.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
