Sampang (ANTARA News) - Sebanyak 11.468 keluarga atau sebanyak 34.225 jiwa yang tersebar di tujuh desa dan enam kelurahan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terdampak langsung oleh banjir yang terjadi di wilayah Madura itu.

"Jumlah keluarga terdampak banjir ini sesuai hasil pendataan petugas di lapangan hingga malam ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Hartono, Sabtu (27/2) malam.

Ketujuh desa yang terendam banjir itu adalah Tanggumong sebanyak 700 keluarga atau 3.000 jiwa, Kemoning (810 keluarga/ 2.400 jiwa), Pangelen (850 keluarga/3.000 jiwa), Pasean (750 keluarga/2.300 jiwa), Panggung (700 keluarga/3.000 jiwa), Banyumas (200 keluarga/700 jiwa), dan Gunung Maadah (750 keluarga/3.500 jiwa).

Enam kelurahan lainnya, yakni Gunung Sekar (3.000 keluarga/9.000 jiwa), Rongtengah (1.500 keluarga/6.000 jiwa), Polagan (428 keluarga/700 jiwa), Karang Dalem (100 keluarga/375 jiwa), Banyuanyar (80 keluarga/250 jiwa), dan Dalpinang (1.600 keluarga/5.000 jiwa).

Jumlah desa/kelurahan terdampak banjir ini, lebih banyak dibandingkan banjir pada hari pertama, Jumat (26/2). Saat itu, jumlah desa/kelurahan terdampak banjir hanya 12.

Wisno mengatakan, banjir yang melanda Sampang akibat luapan Sungai Kalikemoning kali ini lebih parah dibandingkan banjir yang terjadi pada 11 dan 12 Februari 2016.

Sebab, saat itu, desa/kelurahan terdampak banjir hanya enam, sedangkan saat ini mencapai 13 desa/kelurahan.

Banjir akibat luapan Sungai Kalikemoning kali ini, terjadi sejak Jumat (26/2) sekitar pukul 13.30 WIB dan banjir mulai meluas pada sekitar pukul 23.30 WIB hingga merendam ribuan rumah warga di wilayah itu.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam tujuh lembaga pendidikan di Sampang, sejumlah kantor pemerintahan, termasuk pendopo Wakil Bupati Sampang, serta memutuas jalur alternatif di wilayah itu.

BPBD telah mendistribusikan 35.000 nasi bungkus kepada para korban banjir di wilayah itu.

Pendistribusian dilakukan Tim SAR dengan menggunakan perahu karet dengan bantuan aparat desa dan kelurahan.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016