Jambi (ANTARA News) - Truma dihantam banjir bandang, sebanyak 60 kepala keluarga (KK) di Desa Batu Kerbau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, terpaksa pindah rumah ke dataran yang lebih tinggi.

Banjir bandang yang menerjang Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat itu terjadi Rabu (24/2) kemarin, menghanyutkan 18 rumah.

"Pemukiman warga desa Batu Kerbau itu rata-rata berada di pinggiran sungai, sebab itu merasa trauma sebanyak 60 KK pindah ke daerah yang lebih tinggi. Tapi masih dalam kawasan desa itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar di Jambi, Senin.

Jumlah KK di Desa Batu Kerbau yang terletak di ujung Kabupaten Bungo itu sekitar 263, pascabanjir bandang dan banjir luapan yang merendam daerah itu sebanyak 130 KK mengungsi karena rumah mereka rusak.

"Ada yang mengungsi ke rumah warga yang luput dari banjir dan ada yang tinggal di tenda pengungsian yang didirikan TRC BPBD. Sementara 60 KK itu memang pindah rumah, selebihnya masih tinggal di situ," kata Arif.

Arif mengatakan, sudah sewajarnya warga yang pemukimannya berada di pinggiran sungai pindah rumah. Pasalnya dalam satu bulan Desa Batu Kerbau sudah dua kali diterjang banjir bandang.

Banjir bandang pertama menerjang dua desa, yakni Batu Kerbau dan Desa Baru, Sabtu (6/2) lalu. Rumah yang terendam di desa Batu Kerbau berjumlah 227 rumah dan 12 diantaranya dinyatakan rusak berat, sedangkan di Desa Baru rumah terendam sebanyak 150 rumah, delapan diantaranya rusak berat.

Pascabanjir bandang pertama, BNPB kata Arif sudah menyalurkan bantuan uang sebesar Rp250 juta untuk perbaikan darurat, seperti rumah dan fasilitas umum lainnya.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD provinsi setempat, Dalmanto mengatakan, wilayah banjir bandang yang terjadi Rabu (24/2) kemarin berada di hulu sungai Pelepat, namun daerah resapan sudah kritis, hutan yang ada tak mampu lagi menahan air sehingga hujan ringan pun tetap menyebabkan banjir luapan dan bandang.

"Sebanyak 18 rumah warga yang berada di pinggiran sungai ikut terseret banjir bandang dan 25 rumah rusak ringan," kata Dalmanto.

Desa Batu Kerbau kata Dalmanto merupakan Desa terujung Kabupaten Bungo, akses yang jauh dan sulit dijangkau serta tidak tersedianya layanan komunikasi menyulitkan BPBD melakukan penanganan cepat.

Belasan rumah warga yang hanyut dan hancur itu merupakan bangunan semi permananen dan rumah panggung yang berada di pinggiran sungai.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Sosnakertran) Provinsi Jambi, M Dianto mengatakan, bantuan peralatan dan sembako untuk korban bencana sudah tersedia di kabupaten/ kota.

"Stok mulai dari selimut, tenda, beras, makanan instan, sudah tersedia di semua gudang Dinas Sosial kabupaten/ kota. Jika terjadi banjir atau bencana lain pihak kabupaten langsung bisa menyalurkannya. Namun jika mereka mengajukan lagi kebutuhan beras kita provinsi hanya membuat DO dan daerah bisa mengambil di gudung Dolog di wilayahnya," kata Dianto.

Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, pemerintah provinsi siap memberikan bantuan jika kabupaten tidak mampu lagi menghandlenya.

"Kalau ada usulan dari kabupaten berikut data-data kerusakan rumah, provinsi siap bantu. Tapi sekarang masih penanganan dan pemerintah kabupaten belum mengusulkan bantuan ke provinsi," kata Zola.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016