Manokwari (ANTARA News) - World Wildlife Fund (WWF) Indonesia tengah mengembangkan program pendidikan lingkungan dan konservasi di dua kabupaten kawasan Teluk Cendrawasih yang berada di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Community Outreach Coordinator Site Projek Teluk Cendrawasih WWF Indonesia Veronica Manohas di Teluk Wondama Senin mengatakan, WWF telah menyusun enam buku yang siap dimasukkan sebagai muatan lokal pada kurikulum 2013.

Dia menyebutkan, buku yang berjudul "Gurano Bintang" itu akan diajarkan di sembilan sekolah dasar di kawasan pesisir Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dan Nabire, Papua.

"Buku itu sudah dicetak sebanyak 3.000 eksemplar atas bantuan dana dari pemerintah Kabupaten Teluk Wondama di anggaran tahun 2015. Buku itu sudah diperiksa oleh institusi terkait dan siap diajarkan," kata dia.

Tahun ini, lanjut Manohas, pihaknya bersama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan dan Dinas Pendidikan Papua Barat, akan melakukan pelatihan bagi guru yang akan mengajarkan mata pelajaran tersebut.

"Di Teluk Wondama ada 15 guru yang dilatih, sementara Nabire ada enam orang. Penerapannya kemungkinan bisa dilakukan pada 2019 karena kurikulum 2006 masih berlangsung hingga 2018," kata dia lagi.

Penerapan pendidikan lingkungan dan koservasi, lanjut dia, belum bisa dilakukan di seluruh sekolah dasar dua di kabupaten ini, karena pihaknya masih fokus pada kampung-kampung dampingan yang saat ini menjadi proyek percontohan program ini.

Dia berharap, sembilan SD ini menjadi contoh bagi sekolah lain, sehingga pendidikan lingkungan dan konservasi dapat diterapkan secara menyeluruh di semua sekolah.

"Malam ini (Senin malam) kami akan berangkat ke Nabire untuk memberikan pelatihan guru disana. Kami di sana selama 10 hari, selanjutnya akan dilakukan di Teluk Wondama selama 15 hari," tambah dia.

Dia menjelaskan, buku itu berisi tentang pengetahuan flora dan fauna di Teluk Cendrawasih, pengenalan ekosistem pesisir, sampah dan perubahan iklim dan dampaknya.

Pewarta: Toyiban
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016