"Kami sudah bertemu beberapa pejabat dan kepala staf kepresidenan dan menteri perdagangan. Ini hal menarik karena kami bisa pelajari rencana dari kepala staf kepresidenan dan apa saja cara mengubah lingkungan di indonesia terkait investasi kedua negara termasuk infrastruktur, terutama tentang infrastuktur digital," katanya.
Ia mengemukakan itu, usai diskusi "Inovasi: Pelajaran dari Perusahaan-perusahaan terkemuka Amerika Serikat", Jakarta, Kamis.
Dalam diskusi dengan Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong, dia mengatakan Indonesia mengundang Amerika Serikat untuk lebih berinvestasi di Tanah Air.
"Visi Pak Menteri banyak hal tentang usaha dan antusias dalam upaya mengubah lingkungan bisnis di Indonesia dalam mendukung energi kewirausahaan sehingga perekonomian bisa tumbuh lebih baik," ujarnya.
Dia mengatakan hal itu sejalan dengan perbincangan antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Barrack Obama sehubungan dengan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS di Sunnylands, Kalifornia pada 15-16 Februari 2016.
"Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama bertemu di Kalifornia untuk memastikan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat tetap kuat saat ini dan hal baru tentang hubungan Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN untuk mendorong interaksi perdagangan yang belum ada sebelumnya," tuturnya.
Dia mengatakan Indonesia juga akan mendorong ekonomi digital dan inovasi usaha sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
Sebelumnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN dalam Retreat 1 segmen 1 bertopik "Promoting an Innovative Entrepreneurial ASEAN Economic Community" atau promosi dan inovasi wirausaha Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang juga membahas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Dalam pembahasan Retreat 1, antara lain juga akan dibahas mengenai masalah UMKM, kemudian dibahas mengenai masalah information technology, digital economy, dan lain-lain," Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi di Hotel Miramonte Resort, Palm Springs, Kalifornia, AS, Minggu malam waktu setempat (Senin siang WIB).
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
