Jeju (ANTARA News) - Tujuh penari Indonesia turut serta membawakan obor dalam Jeongwol Daeboreum Fire Festival 2016 di Pulau Jeju, Korea Selatan.

Salah seorang penari Indonesia, Etty Marisandy, dalam acara puncak festival api di Jeju, Sabtu mengatakan pihaknya diminta untuk mengarak dan menyalakan obor sebagai perwakilan dari tiap negara.

"Saya sangat senang sekali sekaligus bangga dapat menjadi bagian di event yang bagus ini, meskipun cuaca di sini sangat dingin," katanya.

Berdasarkan pantauan, cuaca di lokasi festival bersuhu 18 derajat Celsius dengan angin kencang dan hujan.

Namun, festival yang membakar bukit atau "oreum" itu tetap berjalan dengan lancar.

Penari Indonesia juga terlibat dalam promosi pariwisata Indonesia dengan menampilkan sejumlah tarian serta kostum khas daerah.

Tujuh penari membawakan tiga tarian tradisional, yaitu Sekar Jagat dari Bali, Tari Piring Sumatera Barat, Nandak Ganjen dari Betawi, dan satu tari kreasi yang bertemakan slogan Kemenpar, yakni "Wonderful Indonesia".

Sementara itu, untuk peragaan kostum menampilkan kostum bunga sebagai lambang Kota Malang dan burung garuda sebagai Lambang Negara Indonesia.

Berdasarkan pantauan, perhatian penonton tertuju pada tari-tarian Indonesia yang beragam, setelah sebelumnya hanya diisi oleh kesenjan modern, seperti dansa salsa dan bernyanyi pop.

Ditambah, beberapa warga Korea selatan ada yang menyerukan "Indonesia..Indonesia" dan ada yang memberi camilan berupa snack cokelat kepada para penari di panggung.

Selain itu, lanjut dia, kostum penari dan karnaval yang sangat khas mampu mengalihkan perhatian pengunjung untuk fokus ke panggung.

Para penari dan peraga kostum pun melakukan parade sambil membagikan brosur informasi mengenai pariwisata Indonesia.

Etty Marisandy mengaku sudah siap mempersembahkan yang terbaik di panggung 2016 karena sudah mempersiapkan materi tarian selama satu bulan.

"Kami semua sudah menguasai tariannya, yang paling penting itu mental dan kesehatan," kata wanita yang sudah menari sejak umur lima tahun itu.

Ibu dua anak itu berharap dengan keterlibatan Indonesia dalam festival yang telah digelar sejak 1997 tersebut, bisa menarik minat wisma Korea Selatan untuk mengunjungi Indonesia.

Sementara itu, peraga kostum Patricia Dwi Septiani berharap dapat menyampaikan penampilannya sebagai promosi baik ke luar maupun dalam negeri.

"Di Indonesia sendiri juga belum banyak mengenal banyak karnaval, jadi saya harap bisa menginformasikan baik ke dalam maupun ke luar," kata guru sekaligus dosen seni budaya di salah satu universitas di Malang itu.

Keikutsertaan Indonesia dalam festival tersebut dalam rangka menarik minta wisman Korea Selatan yang ditargetkan pada tahun ini sebanyak 400.000 pengunjung.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016