Koba, Bangka Tengah (ANTARA News) - Sejumlah jurnalis meliput fenomena alam gerhana Matahari total (GMT) di Desa Terentang, Bangka Tengah, Bangka Belitung mengeluhkan akses Internet mobile yang terputus.

"Akses internet terputus total sejak Selasa (8/3) malam hingga Rabu siang, akibatnya kami sama sekali tidak bisa mengirim berita peristiwa alam langka ini," kata Robianto, wartawan Grup Jawa Pos, di Koba, Bangka Tengah, Rabu.

Padahal, kata dia, sebelumnya sudah dilakukan proyeksi untuk merangkum berita GMT secara menyeluruh agar masyarakat yang tidak hadir benar-benar mendapatkan informasi secara lengkap.

"Tetapi itu tidak bisa kami lakukan, proyeksi yang sudah dirancang sebelumnya gagal total dan informasi baru bisa disampaikan ke publik pada siang hari dan itu sudah terlambat," ujarnya.

Ia mengatakan, akses internet tersebut hanya bermasalah di kawasan Terentang yang menjadi titik pantau GMT di Bangka Tengah.

"Hanya di Terentang saja, kalau di Koba tidak ada masalah dan anehnya itu terjadi untuk semua jaringan Internet baik Telkomsel, XL dan operator telepon yang lainnya," ujarnya pula.

Dia mempertanyakan apakah kondisi itu faktor kesengajaan, mengingat akses Internet hanya terputus di lokasi GMT dan dialami semua operator seluler.

"Jangan sampai ada asumsi negatif di balik semua ini karena sinyal seluler cukup bagus tetapi kami tidak bisa menggunakan Internet dan akses data," ujarnya lagi.

Keluhan yang sama juga disampaikan Niko, seorang wartawan televisi nasional yang mengaku praktis tidak bisa mengirim gambar saat terjadi GMT.

"Sejak Sabtu malam Internet bermasalah dan saya hanya bisa melaporkan situasi GMT Bangka Tengah melalui telepon seluler ke Jakarta," ujar dia.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016